Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 20 Maret 2024 | 20:32 WIB
Banjir yang menggenangi Jalan Mijen-Welahan Jepara yang terjadi di Desa Bermi, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sebagai jalur alternatif terputusnya Jalan Pantura Timur Demak-Kudus hingga mengakibatkan antrean kendaraan mengular, Rabu (20/3/2024). [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]

SuaraJawaTengah.id - Banjir yang melanda Demak benar-benar melumpuhkan akses transportasi pantura.

Antrean kendaraan dari arah Kabupaten Kudus, dan sekitarnya menuju Semarang melalui Jalan Lingkar Kencing Kudus - Welahan Jepara - Mijen Demak mengular, menyusul adanya jalan tergenang banjir di Desa Bermi, Kecamatan Mijen, Demak, Rabu.

"Antrean kendaraan yang didominasi truk bersumbu untuk di Kabupaten Kudus hingga Proliman Tanjung," kata Kasatlantas Polres Kudus AKP I Putu Asti Hermawan Santosa dilansir dari ANTARA, Rabu (20/3/2024).

Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas tersebut, pihaknya membutuhkan dukungan banyak pihak, termasuk sopir truk untuk selalu terjaga sehingga ketika kendaraan mulai jalan harus mengikutinya agar cepat terurai.

Baca Juga: Warga Demak Terancam Tak Bisa Nyoblos 14 Feberuari Gara-gara Banjir Pantura

Ternyata, kata dia, masih ada sopir truk yang ketiduran, sehingga anggota Satlantas Polres Kudus harus berpatroli untuk mengecek ada tidaknya sopir yang ketiduran.

"Ternyata memang ada, sehingga kendaraan di belakangnya juga tidak bisa jalan," ujarnya.

Terjadinya antrean kendaraan yang cukup panjang tersebut, di antaranya karena adanya genangan banjir di Jalan Mijen-Welahan Jepara.

Hasil penelusuran kepadatan arus lalu lintas dari Kabupaten Kudus yang melintasi Welahan Jepara, kemudian menuju Mijen Demak sebelum menuju Semarang, terdapat genangan banjir di Desa Bermi, Kecamatan Mijen sepanjang 300-an meter dengan ketinggian genangan berkisar 30-an sentimeter (Cm).

Akibat genangan banjir tersebut, kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan, sehingga mengakibatkan terjadinya antrean yang diperkirakan dari Proliman Tanjung Kudus hingga Mijen, Kabupaten Demak mencapai 20 kilometeran.

Baca Juga: Puluhan Rumah di Kabupaten Sragen Terendam Banjir, Masyarakat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Pitoyo, seorang sopir truk dari Gresik mengakui sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB masih berada di Jalan Lingkar Kencing dan belum juga keluar dari Kudus.

"Perjalanan normal, seharusnya pagi ini saya sudah sampai di tempat tujuan di Salatiga," ujarnya.

Dari arah Semarang, Joko pengemudi truk bermuatan kain mengakui antrean panjang juga dialaminya karena dari Jalan Lingkar Demak pukul 08.00 WIB, ternyata hingga pukul 13.00 WIB baru sampai di Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Demak, dan belum melintasi banjir di Mijen.

Karena kondisinya memang terjadi banjir di berbagai daerah, dia memakluminya, sehingga antrean panjang dan lama tetap harus dijalani untuk mengantarkan kain ke Jepara.

Load More