SuaraJawaTengah.id - Banjir yang melanda Demak benar-benar melumpuhkan akses transportasi pantura.
Antrean kendaraan dari arah Kabupaten Kudus, dan sekitarnya menuju Semarang melalui Jalan Lingkar Kencing Kudus - Welahan Jepara - Mijen Demak mengular, menyusul adanya jalan tergenang banjir di Desa Bermi, Kecamatan Mijen, Demak, Rabu.
"Antrean kendaraan yang didominasi truk bersumbu untuk di Kabupaten Kudus hingga Proliman Tanjung," kata Kasatlantas Polres Kudus AKP I Putu Asti Hermawan Santosa dilansir dari ANTARA, Rabu (20/3/2024).
Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas tersebut, pihaknya membutuhkan dukungan banyak pihak, termasuk sopir truk untuk selalu terjaga sehingga ketika kendaraan mulai jalan harus mengikutinya agar cepat terurai.
Ternyata, kata dia, masih ada sopir truk yang ketiduran, sehingga anggota Satlantas Polres Kudus harus berpatroli untuk mengecek ada tidaknya sopir yang ketiduran.
"Ternyata memang ada, sehingga kendaraan di belakangnya juga tidak bisa jalan," ujarnya.
Terjadinya antrean kendaraan yang cukup panjang tersebut, di antaranya karena adanya genangan banjir di Jalan Mijen-Welahan Jepara.
Hasil penelusuran kepadatan arus lalu lintas dari Kabupaten Kudus yang melintasi Welahan Jepara, kemudian menuju Mijen Demak sebelum menuju Semarang, terdapat genangan banjir di Desa Bermi, Kecamatan Mijen sepanjang 300-an meter dengan ketinggian genangan berkisar 30-an sentimeter (Cm).
Akibat genangan banjir tersebut, kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan, sehingga mengakibatkan terjadinya antrean yang diperkirakan dari Proliman Tanjung Kudus hingga Mijen, Kabupaten Demak mencapai 20 kilometeran.
Baca Juga: Warga Demak Terancam Tak Bisa Nyoblos 14 Feberuari Gara-gara Banjir Pantura
Pitoyo, seorang sopir truk dari Gresik mengakui sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 14.30 WIB masih berada di Jalan Lingkar Kencing dan belum juga keluar dari Kudus.
"Perjalanan normal, seharusnya pagi ini saya sudah sampai di tempat tujuan di Salatiga," ujarnya.
Dari arah Semarang, Joko pengemudi truk bermuatan kain mengakui antrean panjang juga dialaminya karena dari Jalan Lingkar Demak pukul 08.00 WIB, ternyata hingga pukul 13.00 WIB baru sampai di Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Demak, dan belum melintasi banjir di Mijen.
Karena kondisinya memang terjadi banjir di berbagai daerah, dia memakluminya, sehingga antrean panjang dan lama tetap harus dijalani untuk mengantarkan kain ke Jepara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025