SuaraJawaTengah.id - Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto berharap pemerintah bisa membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok pasca Hari Raya Idul Fitri.
Harga kebutuhan pokok seperti beras dan telur saat ini mulai turun dan cenderung stabil. Harga sejumlah bahan pokok sempat naik tinggi saat bulan Ramadhan dan Lebaran lalu.
Sumanto mengungkapkan, harga beras saat ini mulai turun karena sejumlah wilayah di Jawa Tengah sudah panen raya. Dengan adanya panen raya, beras di pasaran tak lagi langka dan kebutuhan masyarakat bisa tercukupi.
"Harga beras ini ditentukan oleh pasar. Kecenderungannya kemarin harga beras naik dan langka. Sekarang sudah turun karena sudah panen raya," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (30/4/2024).
Baca Juga: Jawa Tengah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat pasa 27 April 2024
Ia mengatakan, harga beras di sejumlah wilayah yang dulu meroket hingga Rp 18 ribu, kini menjadi Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram. Menurutnya, harga beras yang tinggi tersebut juga membuat para petani mengalami keuntungan yang lumayan.
"Petani sempat untung karena harga gabah kering panen dulu mencapai Rp 8.000 per kilogram. Sekarang sudah Rp 5.000 sampai Rp 5.500 per kilogram," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Meski begitu, mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar ini menyebut turunnya harga beras tidak begitu mempengaruhi permintaan masyarakat. Sebab saat ini kebutuhan masyarakat sudah tak setinggi saat Ramadhan dan Idul Fitri lalu. Sebagian masyarakat juga masih memiliki stok beras di rumah masing-masing.
Selain beras, harga telur juga saat ini mengalami penurunan. Yaitu dari harga Rp 30 ribu saat Idul Fitri, kini menurun menjadi Rp 28 ribu per kilogram.
Ia menambahkan, kenaikan harga kebutuhan primer sangat berpengaruh bagi masyarakat. Kebutuhan primer seperti beras, telur, dan daging selama ini harganya ditentukan oleh mekanisme pasar. Namun, untuk kebutuhan pangan lainnya yang sifatnya sekunder sebenarnya bisa disiasati agar tak terlalu memberatkan masyarakat.
Ia mencontohkan, naiknya harga cabai yang kerap mempengaruhi inflasi suatu daerah. Padahal cabai bukanlah kebutuhan pangan primer. Masyarakat bisa mensiasatinya dengan menanam cabai di rumah untuk sekedar memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apalagi sebagian besar masyarakat menyukai masakan dengan citarasa pedas.
"Cabai sebenarnya bisa nanam sendiri. Cukup dua atau tiga pot di rumah cukup. Harga cabai ini mempengaruhi inflasi, kadang sekilo bisa Rp 100 ribu. Saya menyarankan tanam sendiri di rumah untuk membantu menstabilkan harga dan agar masyarakat tak terlalu terpengaruh harga yang mahal," paparnya.
Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto mendorong masyarakat lebih pandai menerapkan manajemen diri dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama dalam momen-momen tertentu.
"Sebagian produk yang biasa kita beli sebenarnya bisa kita produksi sendiri. Contohnya cabai tadi. Sehingga, menjaga kestabilan harga merupakan tugas pemerintah. Sedangkan kita sebagai konsumen bisa mensiasati dalam menghadapi kenaikan harga," ujarnya.
Berita Terkait
-
Video Kampanye Prabowo di Pilkada Jateng, Bawaslu: Bukan Pelanggaran!
-
Bawaslu Ungkap Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Direkam di Rumah Jokowi
-
Warganet Ramai soal Jokowi Dukung Cagub Jateng: Esemka dan Bansos Kembali Disinggung
-
Dari Bansos Hingga Esemka, Komentar Warganet Ramai Soal Jokowi Kampanye Cagub Jateng
-
Tempel Terus Ahmad Luthfi, Jokowi Soal Peluang Menang di Pilkada Jateng: Nggak Usah Sombong
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Sengketa Lahan Cilacap: KPA Kritik Skema Pemerintah, Petani Terancam Kehilangan Lahan
-
Tragis! Rem Blong, Truk Tronton Hantam Ruko di Semarang, 2 Orang Tewas!
-
Rayakan Anniversay ke-2, Kurnia Seafood Semarang Berikan Diskon 30% untuk Pelanggan
-
Dorong Transisi Energi Alternatif, PT Semen Gresik Tekan Subtitusi Thermal Substitution Rate
-
Pertamina Patra Niaga JBT Berikan Apresiasi pada Operator SPBU Sultan Agung Semarang