SuaraJawaTengah.id - Tekanan inflasi di Jawa Tengah berhasil ditekan, hal itu seiring dengan penurunan harga komuditas pangan di Provinsi tersebut.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyatakan penurunan tekanan inflasi pada April 2024, dipengaruhi terutama oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan.
Pelaksana Harian Kepala Perwakilan BI Jateng Nita Rachmenia, menyebutkan komoditas beras menunjukkan penurunan harga seiring dengan panen raya yang mulai berlangsung di sejumlah daerah sentra.
Sentra beras di Jateng yang mengalami panen raya, antara lain Kabupaten Klaten, Sragen, Temanggung, Purwokerto, Demak, dan Grobogan.
Baca Juga: Tak Ada Penerbangan Internasional yang Mampir ke Bandara di Jawa Tengah, Ini Reaksi Kadin
Telur ayam ras, kata dia, juga tercatat mengalami penurunan harga seiring dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah momentun Idul Fitri 1445 Hijriah dan penurunan harga pakan ternak seiring panen jagung di sejumlah daerah, seperti Grobogan, Blora, dan Wonogiri.
Namun demikian, ia mengatakan bahwa sejumlah komoditas pangan tercatat masih mengalami kenaikan harga sehingga menahan penurunan inflasi lebih lanjut.
Ia mencontohkan harga bawang merah yang meningkat pada periode laporan disebabkan oleh gagal panen akibat banjir di sentra-sentra produksi di Jateng pada triwulan pertama 2024 dan turut berdampak pada kenaikan harga bawang merah secara nasional.
Kemudian, kata dia, banjir di sentra produksi yang meliputi Demak seluas 4.137,8 hektare, Brebes (438,5 ha), Kendal (105 ha), dan Grobogan (254 ha) menyebabkan keterbatasan pasokan benih komoditas bawang merah.
"Gagal panen ini juga turut berdampak pada kenaikan harga bawang merah secara nasional," katanya dikutip dari ANTARA pada Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga: Digelar di Palembang, Ini Cara Daftar Sumatera Media Summit 2024
Di sisi lain, kata dia, inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta kelompok transportasi meningkat didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan seiring dengan kenaikan harga emas dunia.
Berita Terkait
-
BI: Kenaikan Harga Emas Penyumbang Inflasi Tinggi
-
Inflasi Saat Bulan Ramadan Hanya 1,03 Persen Pertanda Apa?
-
Harga Ayam, Beras, Hingga Bawang Merah Melonjak Tinggi Selama Ramadan-Lebaran
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!
-
Pemprov Jateng Prioritaskan Ini! Gebrakan Gubernur Luthfi di Tahun 2025
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF