Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 04 Mei 2024 | 14:05 WIB
Ilustrasi harga komoditas pangan turun. [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Berdasarkan data Trading Economics, harga emas pada 26 April lalu naik 8,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya, atau meningkat 18,45 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan tekanan harga emas global, kata dia, dipengaruhi oleh ketegangan konflik di Timur Tengah yang terus berlanjut dan meluas dengan konflik antara Iran dan Israel.

Peningkatan permintaan investor terhadap "aset safe haven" juga dipengaruhi oleh ekspektasi pembatasan suku bunga The Fed yang berkepanjangan (higher for longer).

Sementara itu dari kelompok transportasi, kata dia, kenaikan inflasi didorong oleh kenaikan tarif angkutan antarkota, sebab sesuai dengan pola musiman terjadi kenaikan permintaan masyarakat terhadap moda angkutan antarkota sejalan peningkatan mobilitas masyarakat pada arus mudik dan balik lebaran.

Baca Juga: Tak Ada Penerbangan Internasional yang Mampir ke Bandara di Jawa Tengah, Ini Reaksi Kadin

Pada April 2024, Nita menyebutkan indeks harga konsumen (IHK) tercatat sebesar 0,20 persen (month to month) atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 0,60 persen (mtm).

Dengan demikian, inflasi gabungan kota di Jateng pada April 2024, yaitu sebesar 3,27 persen (year on year) dan berada di rentang sasaran target inflasi 2,5 plus minus 1 persen.

Secara spasial, kata dia, seluruh kota pantauan inflasi di Jateng mengalami penurunan tekanan inflasi, dengan inflasi terendah Kabupaten Rembang sebesar 0,02 persen (mtm), sedangkan Kota Surakarta mencatatkan inflasi bulanan tertinggi sebesar 0,39 persen (mtm).

Load More