
SuaraJawaTengah.id - Rangkaian pemilihan kepala daerah (Pilkada) mulai digelar. Tentu saja, dukungan masyarakat kepada pasangan calon nantinya bisa menghangatkan suhu politik di Kota Semarang.
Situasi kondusif pun diharapkan tetap terjadi saat pilkada berlangsung pada November 2024 ini.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa masyarakat sudah banyak belajar berdemokrasi, termasuk menyikapi perbedaan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi, seperti pemilihan kepala daerah.
"Kami sih yakin Insya Allah masyarakat di sini sudah banyak belajar dari masa lalu, apalagi kemarin juga ada Pileg, Pilpres. Kan banyak perbedaan, tetapi kan masih kondusif," katanya, di Semarang, Senin (28/5/2024).
Hal tersebut disampaikan Ita sapaan akrab Hevearita usai acara peluncuran maskot dan jingle pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang.
Ita berharap tahapan demi tahapan pilkada Kota Semarang 2024 bisa berjalan dengan lancar dan situasi berlangsung secara kondusif, sebagaimana pada penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.
"Siapa pun kan boleh mendaftarkan. Siapa pun nanti yang menjadi calon ya monggo, tapi tolong jaga kondusivitas, misalnya tidak perlu mungkin menjelek-jelekkan lawan, dan sebagainya," katanya.
Sejauh ini, ia menilai tahapan pilkada Kota Semarang 2024 berlangsung dengan lancar, dan saat ini dengan diluncurkan maskot dan jingle pilkada oleh KPU Kota Semarang.
"Ini tahapan dari mulainya proses pilkada. Minggu lalu sudah ada pelantikan PPK (panitia pemilihan kecamatan), kemudian tadi malam PPS (panitia pemungutan suara), dan hari ini peluncuran maskot dan jingle," katanya.
Calon independen sudah dipastikan tidak ada pada Pilkada Kota Semarang 2024 karena hingga tidak ada pendaftar hingga batas akhir penutupan pendaftaran pada 12 Mei 2024 pukul 23.59 WIB.
Untuk partisipasi pemilih, Ita berharap bisa meningkat dibandingkan Pilkada Kota Semarang 2020 yang mencapai 68 persen seiring adanya pandemi COVID-19 meskipun sudah cukup tinggi.
"Kami harapkan semuanya bisa lancar, sebagaimana sesuai tagline-nya, kan guyub, rukun, dan migunani (berguna). Harapannya, tagline itu yang harus melekat di hati masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom menyampaikan bahwa tahapan pilkada akan terus berjalan, apalagi sudah ada pembentukan badan ad hoc, yakni PPK dan PPS.
"Kemarin kami ada pembentukan badan adhoc, yakni PPK, dan kemarin PPS tanggal 26 Mei ada 531 PPS Kota Semarang dilantik. Setelah ini kami akan melakukan pemutakhiran data pemilih," kata Nanda, sapaan akrabnya.
Untuk melakukan pemutakhiran data pemilih, kata dia, akan dibentuk panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) dengan melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Bukan Cuma Hoki, 3 Weton Ini Punya 'Modal' Jadi Sultan Sejak Lahir Menurut Primbon Jawa
-
Demo Pati Berakhir Ricuh: 64 Orang Terluka Termasuk Polisi, Tak Ada Korban Jiwa
-
Jejak Dosen UGM HU: Diduga Otaki Korupsi Kakao Fiktif Rp7 Miliar di Perusahaan Milik Kampus
-
Demo Anarkis di Pati, 11 Orang Diduga Provokator Diciduk Polisi
-
Polisi Bantah Isu Korban Tewas Demo Ricuh di Pati, Fakta di Lapangan: Puluhan Orang Terluka