Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 12 Juni 2024 | 18:17 WIB
Bupati Kendal Dico Ganinduto saat berada di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Boja. [kendalkab.go.id]

SuaraJawaTengah.id - Bupati Kendal Dico Ganinduto meresmikan peluncuran wifi gratis di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kaliwungu dan Boja pada Minggu (9/6/2024) kemarin.

Kepada Dico, masyarakat pun mengaku senang dengan adanya wifi gratis yang bisa diakses secara umum di lokasi tersebut.

"RTH yang saya buat ini bermanfaat atau tidak?" tanya Dico kepada masyarakat dikutip melalui akun Instagram resminya pada Rabu (12/6/2024). 

Sontak, warga yang datang pun mengaku bahwa RTH yang dibuat oleh Dico sangat bermanfaat. "Bermanfaatttt!!" teriak para warga.

Baca Juga: Munculnya Dico Ganinduto dan Raffi Ahmad di Bursa Pilgub Jateng, Bakal Jadi Fenomena Baru di Dunia Politik

Diketahui, sebelum dibangun RTH Boja, lokasi tersebut merupakan bangunan terminal yang sangat lama tidak dipakai atau mangkrak.

Menurut warga setempat terminal mangkrak tersebut bahkan di malam hari sering digunakan untuk kegiatan kegiatan negative.

Namun, di era kepemimpinan Dico Ganinduto salah satu programnya yaitu merevitalisasi bangunan tersebut agar lebih bermanfaat untuk masyarakat di Kabupaten Kendal, yaitu dengan dibangun RTH yang kini telah dilengkapi dengan wifi dan masyarakat dapat mengaksesnya secara gratis.

Sehingga, Dico pun berharap dengan adanya RTH Boja, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk berbagai kegiatan seperti olahraga, UMKM dan lainnya.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna pun mengapresiasi kinerja Bupati Dico, yang merevitalisasi terminal mangkrak menjadi RTH. Menurutnya, ide-ide kreatif tersebut sebagai optimalisasi dan peningkatan fungsi.

Baca Juga: Soal Dico dan Raffi Ahmad Maju di Pilgub Jateng, Airlangga: Makin Viral, Makin Bagus

"Terminal mangkrak itu kan kumuh, semrawut, menjadi tempat untuk berkegiatan negative. Nah, dia berhasil memberikan nilai plus berupa RTH (ruang terbuka hijau), yaitu penggalihan fungsi," kata Yayat.

Menurutnya, dari revitalisasi tersebut yang paling penting adalah nilai manfaat yang diterima oleh masyarakat.

"Jadi yang paling penting dari semua itu adalah quality of life. Apakah dengan perubahan itu, quality of life orang di Kendal itu makin bagus atau tidak," kata dia.

"Misalnya, contoh dari tidak punya taman punya taman, dari panas menjadi sejuk dengan RTH, ada rekreasi, ada ruang interaksi. Nah, itu kan quality of life meningkat, jadi apa yang dilakukan itu adalah bagaimana menambah nilai positif dari ruang," lanjutnya.

Yayat mengatakan bahwa saat ini banyak ruang tak berguna, yang justru malah dijadikan tempat menghasilkan uang. Saat ini, menurutnya Bupati Dico bisa merubah bagaimana ruang tersebut memberikan nilai kebahagiaan bagi masyarakat.

"Jadi apalah artinya ada fungsi-fungsi ruang namun pada akhirnya tidak memberikan manfaat atau kebahagiaan buat warga. Jadi di sini, yang dilakukan oleh bupati itu kalau masyarakat menyambut dengan positif itu sangatlah bagus," lanjutnya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan keunggulan yang dimiliki Dico Ganinduto sebagai kepala daerah yaitu bisa membaca arah pengembangan daerah yang dipimpin mendapat nilai tambah.

"Karena bagi masyarakat itu, mungkin tidak semuanya bisa ke mal, ke mal itu pasti butuh biaya. Kalau pendapatan mereka tidak meningkat, mereka tidak dapat ke mal, mereka butuh ruang-ruang yang secara sosial menambah kebahagian mereka. Ruang di mana mereka punya waktu lebih untuk membangun interaksi dan ada ruang yang didapat secara gratis," tambahnya.

Sementara itu, dengan adanya wifi gratis yang disediakan oleh Bupati Dico, Yayat berharap dapat dimanfaatkan secara positif dan mengarah ke edukasi bagi masyarakat, termasuk menyediakan ruang bagi para pelaku UMKM.

"Asalkan wifi itu pemanfaatannya ke arah positif, jadi kapasitas pemanfaatan juga harus mengarah ke edukasi bukan ke arah ke negatifnya," kata Yayat.

"Nah, bisa saja di situ menjadi ruang ekonomi juga, tapi tidak membuat sampah, jadi tidak membuat penataannya menjadi semrawut," lanjutnya.

Ia berharap dengan disediakan adanya wifi gratis dan UMKM, masyarakat harus bisa lebih aktif dalam memanfaatkannya untuk menambah kreativitas bukan malah bermalas-malasan.

"Nah, di situlah harus ada edukasi bagaimana yang harus dilakukan di sana, apa yang boleh dan tidak boleh. Jadi taman harus ada rambu-rambunya, ada perhatiannya gitu. Jadi peringatan bagaimana tata cara menggunakan taman supaya taman itu menjadi lebih produktif," kata dia.

"Jadi kalau di kita itu yang kurang biasanya adalah rambu peringatan tentang tata cara menggunakan taman, wifi dan menjaga kebersihan. Nah, dengan adanya rambu itu maka ketertibannya pasti terjaga," ujarnya.

Load More