SuaraJawaTengah.id - Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdulrahman buka suara terkait dengan peluang Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng.
Dia menjelaskan, Ahmad Luthfi berpeluang besar memenangi kontestasi politik itu karena tidak lepas dari peran Presiden Jokowi.
Peran yang dimaksud adalah untuk terus menjaga program yang dicanangkannya dapat dilanjutkan oleh gubernur.
"Jawa Tengah dari perspektif program strategis nasional (PSN) bisa berjalan dengan lancar, fungsi tersebut sangat jelas perlu dijalankan oleh gubernur yang terpilih besok," kata Wahid, Selasa (18/6/2024).
Lebih jauh Wahid mengemukakan, hingga bulan Agustus, Presiden Jokowi masih punya power sehingga upaya untuk mengkonsolidasi itu terlaksana sampai dengan tahap pencalonan Pilgub.
"Kita tunggu saja dalam satu atau dua bulan lagi, berdasar rekam jejak, dari raport, dari nilai bobot maka Pak Luthfi masuk semua menjadi kandidat kuat menjadi calon gubernur," kata Wahid.
Meski demikian, Wahid mengingatkan bila dalam Pilgub, nostalgia pilpres bisa saja berlanjut dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng.
Untuk Pak Kapolda, lanjut Wahid, peluang untuk maju dalam pilgub kuncinya ada di Gerindra dan Golkar, kalau kandidat yang lain, gerbongnya sudah nampak
"Alasan Pak Luthfi bisa maju karena ada restu dari Solo, dari istana, secara kualitas tidak diragukan lagi, startnya juga cukup bagus, namun demikian, belum ada partai yang mengusungnya," kata Wahid.
Baca Juga: Bakal Tinggalkan Polda Jateng, Mendag Bocorkan Jabatan Baru Ahmad Luthfi
Wahid justru menggiring publik dengan menyatakan harusnya memang Gerindra yang jadi partai pengusungnya, namun kalau Golkar yang mengusungnya masih cek ombak.
Wahid berharap pada pilgub mendatang hanya ada dua figur pasangan saja. Dia beralasan, dengan dua pasangan itu akan terjadi head to head dengan PDI Perjuangan.
Pasangan pertama yaitu calon dari PDI Perjuangan dengan Mas Hendi yang punya peluang cukup besar untuk maju sebagai kandidat, pasangan yang kedua tentunya Ahmad Luthfi.
"Bila dia punya gerbong sendiri, misalnya dicalonkan dengan Gerindra, Pak Luthfi sebagai gubernur dengan Mas Daryono sebagai wakil gubernur, karena maqomnya Pak Luthfi sebagai gubernur, jadi eman-emanlah bila tidak dijadikan calon gubernur, mubadzir kalau Pak Luthfi jadi wakil gubernur," ungkap Wahid.
Sedangkan di sisi lain, kata Wahid, Mas Daryono, merupakan anak emas Prabowo, tentu harapan ingin jadi gubernur.
"Daryono kelemahannya, belum punya pengalaman di birokrasi, kemampuan untuk mengkonsolidasikan bupati walikota itu, tidak sembarang orang," katanya.
Oleh karena itu, Wahid berharap, muncul duet Luthfi dan Daryono sebagai duet alternatif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran