SuaraJawaTengah.id - Imbas penurunan daya beli masyarakat turut dirasakan oleh pengusaha mall atau pusat perbelanjaan di Kota Semarang. Jumlah pengunjung mengalami penurunan.
Head of DP Mall Semarang Antonius Budiawan mengungkapkan kondisi tersebut tentu mengganggu perputaran ekonomi.
"Terus terang daya beli masyarakat juga lagi turun. Tapi kami berharap tingkat kunjungan atau trafik bisa meningkat karena ada program semarang great sale. Pengunjung pada saat Weekday kini hanya sampai 10-12 ribu per hari. Ini mengalami penurunan karena sebelumnya sekitar 15 ribu," ujarnya saat Media Gathering Update Project DP Mall & Rooms Inc. Semarang, Rabu (14/8/2024).
Anton pun mengungkapkan beragam strategi dilakukan untuk menarik pengunjung datang ke DP Mall Semarang.
Baca Juga: Cuaca di Semarang dan Sekitarnya Berawan hingga Berpotensi Hujan, Ini Penjelasan BMKG
"Kita akan menambah brand-brand baru, untuk bisa bersaing dengan mal2 di semarang," ujarnya.
Selain itu, wacana naiknya tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 pesen juga membuat pengusaha ketar-ketir.
"PPN 12 persen tidak akan ke kuliner, tapi ke riteal fashion, elektronik dan lain-lain. Tapi pengusaha masih berjuang untuk itu, kalau melihat daya beli masyarakat sekarang tentu kami yakin kebijakan akan ditunda," ujarnya.
Namun demikian, DP mall saat ini tengah merenovasi dan mengembangkan bisnisnya agar bisa bersaing dengan pusat perbelanjaan baru.
"Ada beberapa perubahan konsep, market kota semarang ini lagi dianggap seksi oleh para investor. Apalagi investasi kita hampir setengah triliun rupiah. Bahkan brand-brand internasional sudah mulai masuk," jelasnya.
"Target sampai di pembukaan nanti maret 2025, openingnya tapi rencana pada Agustus 2025," ujarnya.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Melanda KM Kirana I di Perairan Semarang, 52 Awak Berhasil Dievakuasi
Sementara itu, Marcomm Rooms Inc Aii Sotya menyebut akupansi hotel saat ini terbilang masih aman. Bahkan mengalami peningkatan daripada tahun 2023 sebelumnya.
"Akupansi saat ini mengalami peningkatan, Kamar 80 persen, kemudian Meeting room 80 persen. Meski daya beli turun, kita mengalamai peningkatan daripada tahun lalu yang hanya mencapai 70 persen," ujar Aii.
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: Juru Gedor Kurang Gacor, PSIS Semarang Punya Tugas yang Berat!
-
BRI Liga 1: PSIS Semarang Gagal Perbaiki Peringkat Akibat Kalah dari Persebaya Surabaya
-
Gegara Izin Tidak Keluar, PSIS Semarang Jamu Persebaya Surabaya di Bali
-
Daftar Nama 3 Korban Tewas Kecelakaan Maut Kru TVOne di Tol Pemalang
-
Kunjungi Semarang, Gus Mensos Minta Masyarakat dan Pemda Ikut Perkuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Adu Kekayaan para Calon di Pilgub Jateng 2024: Andika-Hendi vs Luthfi-Yasin
-
Masjid Tanpa Kunci Khoiru Ummah: 24 Jam Menerima Tamu Allah
-
BRI Peduli Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Layanan Perbankan Dialihkan
-
Cuaca Ekstrem Picu Angin Puting Beliung dan Longsor di Banyumas, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada
-
Kondisi Cuaca Semarang, Diprediksi Udara Kabur Hari Ini