Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:10 WIB
Ilustrasi Logo Partai Gerindra. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Partai Gerinda terlihat tak agresif di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini. Termasuk di Jawa Tengah, yang hingga kini partai tersebut belum mendukung calon Gubernur maupun Wali Kota/Bupati.

Namun demikian, Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Yoga Putra Prameswari menyoroti, Partai Gerindra tak agresif di Pilkada Jateng maupun Kota Semarang saat ini karena tak memiliki kader untuk maju.

"Partai Gerindra menjadi partai yang layak untuk diajak bergabung. Mengapa? Sependek pengetahuan saya, Partai Gerindra belum mempunyai tokoh/kader yang akan diajukan sebagai Cawali/Cawawali. Padahal, suara Gerindra cukup potensial, yakni 7 kursi di DPRD Kota Semarang," jelasnya saat dikonfirmasi di Semarang pada Kamis (15/8/2024).

Ia menyebut saat ini, Partai Gerindra seolah hanya menjadi penonton saja, di dalam kontestasi politik di tingkat daerah.

Baca Juga: Yoyok Sukawi Unggul Survei Pilwakot Semarang, Demokrat: Perjalanan Masih Panjang!

"Padahal, Gerindra adalah partainya Presiden terpilih saat ini, yakni Prabowo Subianto," ucapnya.

Ia pun mencontohkan di Pilkada Jateng, saat calonnya Sudaryono ditarik menjadi Wakil Menteri Pertanian, dukungan langsung diberikan kepada Ahmad Luthfi yang menjadi Kapolda saat itu.

"Salah satu contohnya adalah dalam Jateng 1. Tidak lama setelah mendukung Irjen Lutfi sebagai Cagub Jateng, Irjen Lutfi langsung digeser ke Irjen Kemendag," ujarnya.

Ia menyebut, potensi Gerindra memberikan dukungan di Pilkada Jateng sangat dinamis.

"Oleh sebab itu, Gerindra masih berpotensi merapat kemana saja. Bahkan, ke PDIP sekalipun," ujar dosen UNDIP tersebut.

Baca Juga: Survei Indo Barometer: Dico Kalah Telak Lawan Yoyok Sukawi dalam Simulasi Head to Head Pilwakot Semarang

Load More