Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Agustus 2024 | 22:28 WIB
Politisi Partai Demokat yang juga CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi resmi mendaftar sebagai bakal calon wali kota semarang. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Jelang masa pendaftaran bakal calon kepala daerah (Pilkada) atau Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2024, nama Yoyok Sukawi menjadi kandidat kuat dan selalu muncul dalam posisi tertinggi hasil survei beberapa lembaga. Hal itu karena CEO PSIS itu memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi, serta didukung oleh Partai Demokrat, PKS, PKB, PPP dan PAN. 

Pengamat Politik Undip, Wahid Abdurrahman menilai, sosok Yoyok Sukawi saat ini memang paling tinggi dari berbagai survei. Apalagi, anggota DPR RI itu juga disebut-sebut telah mempersiapkan diri sejak lama. 

"Mas Yoyok itu punya investasi politik yang cukup panjang, mulai dari anggota DPRD Jawa Tengah, DPR RI, dan juga kiprahnya di PSIS. Ditambah punya trah dari Pak Sukawi. Kemudian menjadikan pengalaman politik Mas Yoyok cukup matang di Semarang," katanya saat dikonfirmasi di Semarang pada Rabu (21/8/2024). 

Selain itu, dosen Undip itu menyebut komunikasi politik yang dilakukan Yoyok Sukawi juga cukup baik. "Secara personal, Mas Yoyok punya komunikasi politik yang baik. Sehingga bisa mengonsolidasi beberapa partai, seperti Demokrat, PKS, PKB, PPP, dan PAN, dan mereka nampaknya nyaman komunikasi dengan Mas Yoyok ya," ujarnya. 

Baca Juga: Siapa Cawali Pendamping Yoyok Sukawi di Pilkada Semarang? Ini Bocorannya

Sehingga menurutnya Koalisi Semarang Maju (KSM) akan terus kuat menjelang pendaftaran di KPU. "Berbeda memang dengan PDI Perjuangan, punya golden tiket," ujarnya. 

Kemudian Wahid Abdurrahman juga menyebut soal Undang-undang Pilkada yang tengah menjadi kegaduhan di MK maupun Baleg DPR RI saat ini. "Apapun yang terjadi, Mas Yoyok sepertinya sudah siap dengan tiket itu," ucapnya.

Menurut perhitungannya, persaingan untuk menjadi Wali Kota Semarang akan memunculkan dua hingga tiga poros. 

"Persaingan mungkin ya calon dari PDIP, kemudian Mas Dico ya. Saya melihat, justru keputusan MK dan Baleg ini tidak mempengaruhi Mas Yoyok untuk maju, malah tergantung dari Koalisi Indonesia Maju," jelasnya. 

"Hitungan saya, kalau tiga poros, PDIP sangat diuntungkan. Kalau dua poros Mas Yoyok berpeluang. Kita lihat saja hasil di Baleg DPR RI, politik sangat dinamis," tutupnya.

Baca Juga: Belum Berikan Dukungan, Pengamat UNDIP Sebut Partai Gerinda Seolah Jadi Penonton di Pilkada

Load More