SuaraJawaTengah.id - Setiap kali Natal tiba, pohon cemara yang dihiasi lampu warna-warni menjadi pemandangan yang tak terpisahkan. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa pohon cemara begitu identik dengan perayaan Natal?
Seperti diketahui kalau tanggal 25 Desember nanti, umat kristen dari seluruh dunia akan merayakan Hari Natal. Dalam merayakannya umat kristiani memasang pohon cemara di dalam rumah serta pernak pernik natal lainnya.
Namun, kehadiran pohon cemara dalam natal ini memiliki sejarahnya tersendiri. Penasaran? Berikut sejarah pohon cemara dalam momen Natal.
Sejarah Pohon Cemara sebagai Simbol Natal
Baca Juga: Magis Natal di Semarang: 4 Gereja Bersejarah yang Wajib Dikunjungi
Jauh sebelum agama Kristen menyebar luas, pohon cemara telah memiliki makna simbolis dalam berbagai budaya. Orang Romawi kuno, misalnya, menggunakan pohon cemara untuk merayakan Tahun Baru sebagai simbol kehidupan abadi. Tradisi serupa juga ditemukan di Mesir Kuno, di mana pohon palem hijau dikaitkan dengan pemujaan terhadap dewa Ra.
Di Eropa Utara, sekitar 1.000 tahun yang lalu, pohon cemara mulai digunakan sebagai pohon Natal. Orang-orang di sana percaya bahwa pohon hijau yang tumbuh subur di tengah musim dingin melambangkan harapan dan kehidupan baru. Martin Luther, seorang pengkhotbah Jerman, bahkan diyakini sebagai orang pertama yang membawa pohon Natal ke dalam rumah dan menghiasinya dengan lilin.
Bagi umat Kristen, pohon Natal memiliki makna yang lebih dalam. Pohon cemara yang hijau abadi menjadi simbol harapan akan kedatangan Yesus Kristus. Bentuk segitiga pohon cemara juga sering dikaitkan dengan Trinitas dalam agama Kristen.
Ada sebuah legenda menarik tentang bagaimana pohon cemara dikaitkan dengan agama Kristen. Konon, seorang biarawan bernama Boniface menebang pohon ek yang dianggap suci oleh orang-orang pagan dan di tempat itulah tumbuh pohon cemara. Pohon cemara yang baru tumbuh ini kemudian dimaknai sebagai simbol Kristus yang menggantikan kepercayaan lama.
Seiring berjalannya waktu, tradisi pohon Natal semakin berkembang. Berbagai hiasan mulai ditambahkan, dari bola-bola berwarna-warni hingga lampu yang berkilauan. Pohon Natal juga menjadi bagian dari budaya populer, muncul dalam film, lagu, dan berbagai bentuk seni lainnya.
Baca Juga: Warga Jateng Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem dan Risiko Gelombang Tinggi Pekan Ini
Hari ini, pohon Natal hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada yang memilih pohon cemara asli, sementara yang lain lebih menyukai pohon Natal buatan. Meskipun begitu, makna pohon Natal sebagai simbol harapan dan perayaan tetap sama.
Berita Terkait
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
-
18 Ribu Pekerja di PHK hingga Februari 2025, Ini Provinsi Terbanyak
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
-
Kabar Gembira! Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan pada Lebaran 2025
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal