SuaraJawaTengah.id - Muhammad Kundori, 35, menuangkan serbuk kayu jati yang dicampur dengan cairan lem ke dalam ember plastik berdiameter 70 cm. Setelah kedua bahan menyatu, dia menambahkan cairan serbuk cendana dan gaharu, serta kalsium. Aroma harum pun semerbak memenuhi ruangan.
Saat itu, Kundori sedang menyiapkan adonan untuk pembuatan dupa di rumahnya di Desa Waru RT 04/06, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jumat (24/01/2025). Dalam tradisi China, dupa dikenal sebagai hongsua atau hio yang biasa digunakan dalam acara keagamaan atau ritual.
Setelah adonan siap, dia kemudian menggulung ke batang lidi bambu yang sudah disesuaikan ukuran dan bentuknya. Dupa terkecil berukuran 30 cm, sementara terbesar hingga 90 cm.
Di momen Imlek tahun ini, pesanan paling banyak berukuran 60 cm untuk dikirim ke sejumlah Kelenteng di Kota Semarang dan kawasan pecinan.
Baca Juga: 7 Klenteng Bersejarah di Semarang untuk Merayakan Imlek 2025
Dupa yang sudah mulai terlihat bentuknya kemudian dijemur hingga kering dan diberi warna merah. Jika cuaca cerah, proses pengeringan hanya butuh waktu 2-3 hari. Namun, jika cuaca buruk seperti saat sekarang, membutuhkan waktu hingga satu minggu.
"Pengiriman sering telat karena faktor cuaca," katanya saat ditemui SuaraJawaTengah.id.
Semua proses pembuatan dupa di rumah Kundori dilakukan secara tradisional. Menurutnya, ciri khas dari pembuatan dupa dengan cara tradisional memiliki aroma yang kuat dibandingkan dengan dupa pabrikan.
Rongga-rongga kecil yang terdapat di dupa buatan Kundori membuat parfum lebih mudah masuk sehingga menghasilkan aroma yang tajam saat dibakar.
"Ciri khasnya, dupa tradisional seperti ini menunjang aroma, kalau dupa pabrikan itu, kan, parfumnya kurang meresap, jadi untuk aroma kurang, dupa dengan pembuatan manual aromanya lebih tajam," paparnya.
Baca Juga: Sejarah Wijkenstelsel: Akar Terbentuknya Pecinan di Jawa Tengah
Membuat Dupa, Mempertahankan Budaya
Berita Terkait
-
Unik! Tradisi Sesaji Rewanda: Wisata Kuliner Ekstrem Kera di Goa Kreo, Semarang
-
6 Kuliner Khas Demak yang Harus Dicicipi saat Lebaran
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
-
Intip Nasib Shio Ayam, Kerbau, dan Tikus yang Dibilang Gibran Paling Beruntung di 2025, Apa Benar?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
-
Dedi Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM
-
Terima Apa Adanya, Ni Luh Nopianti Setia Menunggu Hingga Agus Difabel Bebas
Terkini
-
Rebut Ratusan Ribu! Klik Link Saldo DANA Kaget Hari Ini! Bisa untuk Belanja, hingga Bayar Tagihan
-
Investasi Global Lirik Jawa Tengah! Ini yang Ditawarkan Gubernur Ahmad Luthfi
-
Weton Rabu Pon Menurut Primbon Jawa: Karakter, Pantangan, dan Tips Menghindari Kesialan
-
Rahasia Keberkahan Pernikahan di Bulan Syawal: Ini Doa yang Wajib Kamu Ucapkan!
-
Keistimewaan Surat Yasin Ayat 82: Kekuatan Tak Terlihat di Balik Doa dan Ikhtiar