Salah satu tradisi yang masih bertahan hingga kini adalah penyajian Bubur India saat bulan Ramadan di Masjid Jami Pekojan. Makanan ini merupakan warisan budaya dari para pendatang asal India yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat setempat.
Selain itu, arsitektur di Kampung Pekojan juga mencerminkan pengaruh budaya Timur Tengah dan India. Bangunan-bangunan tua dengan ciri khas jendela besar dan ukiran kayu yang rumit masih dapat ditemukan, meskipun banyak yang telah mengalami perubahan seiring perkembangan zaman.
Kampung Pekojan di Era Modern
Seiring perkembangan kota Semarang, Kampung Pekojan mengalami perubahan signifikan. Banyak bangunan lama yang tergantikan dengan bangunan modern, dan komunitas asli keturunan India semakin berkurang.
Namun, peninggalan sejarah seperti Masjid Jami Pekojan tetap menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu kawasan ini.
Upaya pelestarian sejarah Kampung Pekojan terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas lokal. Keberadaan kampung ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah perdagangan Semarang, tetapi juga simbol keberagaman dan toleransi budaya di Indonesia.
Kampung Pekojan Semarang adalah bukti nyata bagaimana perdagangan dan migrasi membentuk identitas suatu kawasan.
Dari pusat komunitas pedagang Muslim India hingga menjadi bagian dari sejarah kota Semarang, Kampung Pekojan tetap menyimpan nilai sejarah dan budaya yang penting.
Pelestarian kawasan ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menjaga warisan sejarah bagi generasi mendatang.
Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Jadwal Imsak Semarang 8 Maret 2025
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran