Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 14 Maret 2025 | 21:19 WIB
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi. [Dok Humas]

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengupayakan realisasi revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Hal ini guna memacu kuantitas layanan distribusi ekspor barang dari provinsi tersebut.

“Pelabuhan Tanjung Emas akan kita koordinasikan dengan Kementerian Perhubungan, sebagai upaya revitalisasi," kata Luthfi saat menerima audiensi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng, dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), di kantornya pada Jumat (14 /3/2025).

Revitalisasi itu penting dilakukan, karena untuk menjaga keseimbangan antara meningkatnya arus logistik barang dengan kapasitas layanan ekspor di Tanjung Emas.

Apalagi, saat ini banyak industri yang berkembang di Jawa Tengah, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kawasan Industri Kendal (KIK), Jatengland Industrial Park Sayung (Demak), dan lainnya.

Baca Juga: Gubernur Jateng Pastikan Layanan Kependudukan Berjalan Baik hingga Pelosok Desa

Berdasarkan masukan dari sejumlah pengusaha, beberapa hal yang perlu dilakukan revitalisasi di pelabuhan Tanjung Emas diantaranya: pendalaman dermaga, perluasan transit kontainer, parkir truk, dan lainnya. Tujuannya untuk menunjang kegiatan ekspor produk dari Jawa Tengah yang trennya kian meningkat.

Dengan adanya revitalisasi pelabuhan tersebut, lanjut Luthfi, diharapkan para pengusaha tidak mengirimkan produknya melalui pelabuhan-pelabuhan di luar Jateng.

“Akan kami undang PT Pelindo, agar ke depan Pelabuhan Tanjung Emas bisa punya daya saing. Minimal seperti (Pelabuhan) di Jawa Timur,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum ALFI, Teguh Arif Handoko menambahkan, hal-hal yang perlu dilakukan revitaslisasi pada pelabuhan tersebut diantaranya pengerukan sedimen lumpur di kawasan dermaga dan alur pelayaran, serta perluasan dermaga.

Revitalisasi kawasan pelabuhan diharapkan bisa mendukung lalu lintas kapal kargo dengan ukuran yang lebih besar.

Baca Juga: Usai PHK Massal, Djarum Siap Tampung 2.000 Eks Karyawan Sritex!

“Ini bisa menambah volume pelayanan di Tanjung Emas. Kita harapkan semua (kontainer) yang keluar dari Industri di Pantura Jateng bisa ekspor melalui Tanjung Emas. Jangan sampai ada Kawasan Industri yang ekspornya melalui Jatim, Jabar, atau Jakarta,” kata dia.

Menurut dia, peningkatan layanan logistik distribusi ekspor di Tanjung Emas dirasanya begitu penting dalam 1-2 tahun kedepan. Hal itu untuk menunjang kebutuhan layanan ekspor, karena semakin berkembangnya kawasan industri di Jateng.

Melansir data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, nilai ekspor provinsi tersebut pada Januari 2025 mencapai 965,55 juta USD dengan volume ekspor 314,31 ribu ton. Jumlah itu mengalami peningkatan sebanyak 3,29 persen secara Year on Year (YoY) dari Januari 2024.

Capaian ekspor pada Januari 2025 didominasi sektor nonmigas, yakni industri pengolahan sebanyak 938,51 juta USD, migas 15,98 juta USD, pertambangan dan lainnya 0,12 juta USD, serta pertanian 10,94 juta USD.

Load More