Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 21 Maret 2025 | 09:45 WIB
Personel Polda Jateng yang disiagakan saat gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2025 di Semsrang, Kamis (20/3/2025). [ANTARA/I.C. Senjaya]

SuaraJawaTengah.id - Menjelang arus mudik Lebaran 2025, sebanyak 14 ribu personel gabungan dari TNI, Polri, serta instansi terkait dikerahkan dalam Operasi Ketupat Candi 2025 guna memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik serta arus balik di wilayah Jawa Tengah.

Operasi ini berlangsung mulai 23 Maret hingga 8 April 2025 dengan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 hingga 30 Maret, sementara arus balik diperkirakan berlangsung pada 5 hingga 7 April 2025.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam apel gelar pasukan di Semarang pada Kamis (21/3), menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh personel yang bertugas selama periode Lebaran.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan arus mudik bergantung pada kesiapan dan kesejahteraan para petugas.

Baca Juga: Mengenal Islam Aboge, Tradisi Islam Unik di Banyumas Jawa Tengah

"Di saat masyarakat menikmati libur Lebaran bersama keluarga, para petugas ini tetap menjalankan tugasnya di lapangan. Oleh karena itu, kita harus memberikan semangat dan memastikan mereka juga merasa nyaman saat bertugas," ujar Gubernur Luthfi dikutip dari ANTARA pada Jumat (21/3/2025).

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya koordinasi antara instansi untuk memastikan arus lalu lintas tetap terkendali, terutama di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan.

Persiapan Maksimal Polda Jawa Tengah

Polda Jawa Tengah sebagai salah satu wilayah prioritas dalam Operasi Ketupat Candi 2025 telah mempersiapkan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan kendaraan selama masa mudik.

Dirlantas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Sonny Irawan, mengungkapkan bahwa pasukan akan mulai digeser ke lokasi-lokasi strategis pada 21 Maret, lebih awal dari dimulainya operasi, demi mengantisipasi lonjakan pemudik yang lebih cepat.

Baca Juga: Ucap Syahadat Saat Ramadan, Ibu dan Anak Masuk Islam di Masjid Agung Jawa Tengah Magelang

"Kami melihat tren di mana masyarakat sudah mulai mudik sebelum puncak arus mudik tiba, terutama karena libur sekolah lebih awal. Oleh karena itu, langkah antisipasi ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas yang tidak terkontrol," jelasnya.

Untuk mendukung kelancaran arus mudik, Polda Jawa Tengah telah menyiapkan 213 pos pengamanan dan pelayanan yang tersebar di berbagai daerah.

Pos-pos ini akan berfungsi sebagai pusat informasi, tempat istirahat pemudik, serta titik pengawasan bagi kendaraan yang melintas. Selain itu, tim patroli juga akan dikerahkan secara intensif untuk mengurai kemacetan di jalur-jalur utama serta melakukan pengamanan di titik rawan kecelakaan.

Dukungan Teknologi dan Jalur Alternatif

Dalam rangka memaksimalkan pengamanan dan kelancaran arus mudik, Polda Jawa Tengah juga akan memanfaatkan teknologi digital untuk memantau kepadatan lalu lintas.

CCTV di sejumlah ruas jalan utama akan diintegrasikan dengan pusat kendali lalu lintas untuk memberikan informasi real-time mengenai kondisi jalan.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan jalur alternatif guna menghindari kepadatan di jalur utama. Beberapa rute alternatif akan disosialisasikan melalui media sosial dan aplikasi navigasi guna membantu pemudik memilih jalur yang lebih lancar.

Imbauan bagi Pemudik

Di samping kesiapan petugas, pemudik juga diimbau untuk turut berperan dalam menjaga kelancaran perjalanan. Kombes Pol. Sonny Irawan meminta masyarakat agar melakukan pengecekan kendaraan sebelum berangkat dan selalu menaati peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

“Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, gunakan jalur yang telah ditentukan, serta manfaatkan pos pengamanan untuk beristirahat apabila merasa lelah. Jangan memaksakan diri berkendara dalam keadaan mengantuk atau lelah, karena ini dapat berakibat fatal,” tambahnya.

Selain itu, pemudik juga diminta untuk selalu mengikuti perkembangan informasi terkait arus mudik melalui kanal resmi pemerintah dan kepolisian agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam perjalanan.

Dengan kesiapan yang matang dan kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, serta masyarakat, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh pemudik yang melintasi wilayah Jawa Tengah.

Load More