Menurutnya, insiden ini menjadi momentum evaluasi bersama demi terciptanya profesionalisme yang lebih baik, baik dari pihak media maupun aparat keamanan.
"Kami menghargai keberanian Ipda E yang secara ksatria meminta maaf. ANTARA akan terus menjalankan tugas jurnalistik secara profesional dan bermitra dengan Polri demi menciptakan ruang kerja yang aman dan produktif," ujarnya.
Dukungan dan pengawalan terhadap kasus ini juga datang dari Pewarta Foto Indonesia (PFI) Semarang dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang.
Dalam pernyataan sikap resminya, PFI Semarang menyatakan bahwa permintaan maaf bukanlah akhir dari proses advokasi, melainkan bagian dari rangkaian upaya untuk memastikan hak-hak korban tetap dihormati.
Baca Juga: Daftar Harga Mobil Bekas di Semarang yang Cocok untuk Mudik Lebaran 2025
Sebagai organisasi profesi, PFI Semarang menjalankan peran advokatif untuk mendampingi korban, termasuk menyediakan bantuan hukum jika korban memilih menempuh jalur hukum.
Mereka juga mengonfirmasi bahwa Kapolri telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dari Jakarta, sembari menegaskan komitmen untuk mengusut tuntas kejadian ini.
Dokumentasi berupa foto dan video permintaan maaf juga diunggah sebagai bentuk transparansi publik. Hal ini menunjukkan bahwa proses penanganan insiden terus dikawal oleh komunitas jurnalis dan organisasi profesi secara terbuka.
PFI Semarang mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga ruang kerja jurnalis yang aman, bebas dari kekerasan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan pers sebagai pilar demokrasi.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa dalam situasi apapun, penghormatan terhadap tugas jurnalistik harus dijaga. Jurnalis bukan pengganggu, melainkan perpanjangan tangan masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar dan akurat. Sinergi antara media dan aparat keamanan perlu dirawat dengan saling menghargai tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Baca Juga: Tragedi di Tanah Suci: Satu Keluarga Jamaah Umrah Asal Semarang Meninggal dalam Kecelakaan
Berita Terkait
-
Ajudan Kapolri Berulah, Komnas HAM Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis
-
Ancam Tempeleng Wartawan di Semarang, Kapolri Sebut Bukan Ajudannya
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
-
7 Rekomendasi Nasi Goreng Semarang Terenak Mulai dari Babat hingga Pedas Menggila
-
7 Kolam Renang di Semarang dengan Harga Terjangkau: Bonus View Pegunungan!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta