SuaraJawaTengah.id - Surat Yasin merupakan salah satu surah dalam Al-Qur’an yang memiliki kedudukan istimewa dan sering dibaca oleh umat Islam dalam berbagai kesempatan.
Surat ini tidak hanya dikenal karena keutamaannya, tetapi juga karena kandungannya yang penuh dengan hikmah. Salah satu kisah yang diabadikan dalam surah Yasin, tepatnya pada ayat 13 hingga 29, adalah tentang kaum yang menolak dakwah tiga utusan Allah SWT.
Kisah ini bukan sekadar cerita sejarah, melainkan pengingat yang kuat tentang pentingnya keimanan, keberanian dalam menyampaikan kebenaran, dan akibat dari penolakan terhadap petunjuk Ilahi.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada kaum tersebut? Bagaimana perjalanan para utusan Allah dalam menyampaikan risalah? Dan siapa sosok pria beriman yang turut memperjuangkan kebenaran itu? Mari kita simak penjelasannya secara lengkap.
Kisah Kaum Yasin dalam Surah Yasin
Dalam surah Yasin ayat 13–29, Allah SWT mengisahkan sebuah peristiwa penting yang menjadi pelajaran bagi umat manusia sepanjang zaman. Dikisahkan bahwa Allah mengutus tiga orang rasul ke sebuah negeri.
Negeri tersebut dihuni oleh kaum yang tenggelam dalam kesyirikan dan menolak untuk menyembah Allah yang Maha Esa. Para rasul ini datang membawa risalah tauhid, menyeru kepada iman dan kebenaran.
Namun sayangnya, kaum tersebut menyambut dakwah para rasul dengan penuh penolakan. Mereka tidak hanya menolak ajakan untuk beriman, tetapi juga mencela dan menganggap ketiga utusan itu sebagai pembawa malapetaka.
Bahkan, mereka mengancam akan menyakiti para utusan jika dakwah itu tidak dihentikan. Penolakan ini menunjukkan sikap keras kepala dan kesombongan yang telah membutakan hati mereka dari kebenaran.
Baca Juga: Harapan Baru Pasien Kanker Darah, RSUP Kariadi Hadirkan Layanan Cangkok Sumsum Tulang
Di tengah penolakan tersebut, muncullah seorang laki-laki beriman dari ujung kota, sebagaimana disebutkan dalam ayat ke-20 surah Yasin. Ia datang dengan penuh semangat, membela para rasul dan menyeru kaumnya agar mengikuti ajaran para utusan Allah.
Pria ini adalah simbol keberanian, keteguhan iman, dan kepedulian terhadap keselamatan kaumnya.
Namun, keberaniannya tidak dihargai. Ia justru dihadapkan pada kekerasan dan akhirnya dibunuh oleh kaumnya sendiri. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan bahwa orang tersebut langsung diberikan balasan surga atas keteguhan dan pengorbanannya.
Tragedi ini menjadi bukti nyata bahwa perjuangan di jalan kebenaran memang tidak mudah, tetapi balasan dari Allah sangatlah mulia.
Siapakah Kaum Yasin Sebenarnya?
Menurut penafsiran Ibnu Katsir dan beberapa mufasir lainnya, kaum yang disebut dalam surah Yasin ini diyakini sebagai penduduk Antakya, sebuah kota kuno yang kini terletak di wilayah Turki.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik