Budi Arista Romadhoni
Kamis, 08 Mei 2025 | 08:54 WIB
Suasana anak yatim dan piatu berada di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Slawi beberapa waktu lalu. [Dok BRI]

“Kami hanya ingin menjadi bagian kecil dari solusi. Kalau setiap kantor, setiap organisasi, bisa menyisihkan sedikit untuk sekitar, maka banyak anak-anak kita yang akan tumbuh tanpa kehilangan harapan,” pungkas Arlin.

Melalui Bapekis Scholarship dan program santunan rutin, BRI Slawi membuktikan bahwa sedekah tidak harus menunggu kaya, dan membantu tidak harus menunggu momen besar.

Kebaikan, ketika dilakukan bersama, bisa menjadi kekuatan yang mengubah hidup bagi yang memberi maupun menerima.

Menurut Arlin Komitmen sosial yang dibangun oleh pegawai BRI Slawi ini sejatinya mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa.

Di tengah gempuran budaya individualistik dan tekanan dunia kerja modern, semangat berbagi ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan sejati bukan hanya diukur dari pencapaian karier, tetapi juga dari seberapa besar manfaat yang bisa diberikan kepada orang lain.

"Dengan langkah kecil namun konsisten, BRI Slawi membuktikan bahwa kantor bukan hanya tempat bekerja, melainkan ruang tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan," kata Arlin.

Load More