Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 07 Juni 2025 | 14:40 WIB
Rumah Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi di Jalan Kutai, dan Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara. [instagram/@jokowi/@desta80s/] dan [Suara.com/Novian]

Pengaruhnya terhadap budaya, ekonomi, dan struktur pemerintahan lokal di Kalimantan Timur masih terasa hingga kini. Bahkan nama Kota Tenggarong, yang menjadi ibu kota Kutai Kartanegara, berasal dari kata "tegar unggang" yang berarti tempat singgasana tegak berdiri.

Situasi di depan rumah bakal capres Prabowo Subianto pada hari pertama pendaftaran capres-cawapres di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2023). (Suara.com/Novian)

Simbolisme dalam Politik?

Apakah kenyataan bahwa dua presiden Indonesia berasal dari dua alamat yang secara simbolik terhubung dengan Kutai dan Kartanegara hanyalah kebetulan? Atau merupakan bagian dari narasi simbolik yang lebih besar?

Dalam budaya Jawa dan nusantara, pengulangan sejarah sering dipandang sebagai bagian dari “purnama-purnami”—siklus sejarah yang membawa kembali kejayaan masa lalu dengan wajah baru.

Dalam konteks ini, alamat Jalan Kutai dan Jalan Kartanegara bisa saja dipahami sebagai metafora kelahiran kembali peradaban lokal Nusantara dalam ranah kekuasaan nasional.

Lebih dari itu, saat wacana pemindahan ibu kota negara ke Nusantara di Kalimantan Timur semakin nyata, keterkaitan antara pusat kekuasaan masa lalu (Kutai Kartanegara) dan masa depan (IKN Nusantara) semakin menguat.

Tidak heran jika banyak pihak mulai mengaitkan Prabowo dan Jokowi sebagai dua figur transisi yang ‘diarahkan’ oleh sejarah untuk kembali memusatkan perhatian ke jantung peradaban tua di Pulau Borneo.

Apakah benar ini semua hanya kebetulan? Bisa jadi. Namun dalam jagat politik Indonesia yang sarat simbol dan makna, fakta bahwa dua presiden Indonesia tinggal di jalan yang dinamai sesuai dengan kerajaan tertua Nusantara bukan sesuatu yang mudah diabaikan begitu saja.

Di tengah dinamika kontemporer politik nasional dan upaya membangun ibu kota baru, jejak sejarah Kutai Kartanegara terus menggema, bukan hanya di prasasti kuno, tetapi juga dalam nama jalan, dan mungkin, dalam jalan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri.

Baca Juga: 5 Fakta Penampilan Mewah Iriana Jokowi yang Jadi Sorotan Publik, Tenteng Tas Harga Puluhan Juta Rupiah?

Load More