“Muntilan itu masih menjadi magnet untuk siswa SD. Ada beberapa SD swasta unggulan. Rata-rata siswanya banyak karena tidak hanya berasal dari Muntilan, tetapi kecamatan yang berbatasan,” ujar Lambertus Pramudya.
Beda situasi di kawasan pinggiran Muntilan. Di Kecamatan Dukun misalnya, suasana persaingan menjaring calon siswa antara SD negeri dan swasta sangat terasa.
Salah satu sekolah swasta favorit pilihan warga Dukun adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Dukun. Dari target 56 siswa baru, sekolah sudah menerima pendaftaran 37 calon murid.
Persaingan “Memanas”
Kepala Madrasah MI Ma’arif Dukun, Rumisih mengakui ketatnya persaingan antar sekolah dalam berburu siswa baru.
“Sekarang lebih hot dari sebelum-sebelumnya. Tapi alhamdulillah masyarakat tidak bergeming. Terbukti hari ini kita masih mendapatkan 37 siswa,” kata Rumisih.
Semula sekolah menerima berkas pendaftaran dari 40 calon siswa. Tapi belakangan berkas pendaftaran 3 calon murid ditarik kembali.
“Yang mencabut berkas itu justru dari pimpinan sekolah lain, bukan orang tua calon murid. Apalagi ada bantuan pakaian gratis untuk (murid baru) sekolah negeri. Itu lebih memanas ke masyarakat.”
Pada tahun ajaran 2024 MI Ma’arif Dukun menerima 37 siswa baru. Sedangkan jumlah yang berhasil diluluskan sekolah mencapai 54 murid.
Baca Juga: Sekolah Swasta Gratis di Semarang Bertambah di Tahun 2025, Ini Alasannya!
Idelanya untuk menjaga proporsi jumlah murid keseluruhan, MI Ma’arif Dukun minimal mendapat murid baru sesuai jumlah kelulusan. “Proporsinya seharusnya jumlah yang keluar dengan yang masuk itu minimal sama. Minimal stabil. Ya sebanyak 54 murid itu.”
Persaingan ketat antar sekolah dasar di Kecamatan Dukun dalam menjaring murid, tergambar melalui data (SPMB) online per 8 Juli 2025. Pada data tercantum, dari empat SD negeri di Dukun, belum satupun yang berhasil memenuhi kuota 28 murid baru.
Sekolah Dasar Negri Dukun 1, 3, dan 4 masing-masing terdata baru menerima 11, 5, dan 8 murid baru. SD Negeri Dukun 2 bahkan sama sekali belum memperoleh pendaftar.
Program Unggulan
Beberapa program unggulan ditawarkan MI Ma’arif Dukun untuk memenangkan persaingan menjaring siswa baru. Salah satunya memberikan porsi muatan pelajaran agama lebih banyak dibanding sekolah negeri.
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukun memberikan porsi pelajaran agama 8 hingga 10 jam setiap minggu. Sedangkan di sekolah negeri, pelajaran agama rata-rata hanya diberikan dalam durasi 2 jam perminggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72
-
15 Tempat Wisata di Kebumen dan Sekitarnya yang Cocok untuk Libur Sekolah dan Tahun Baru
-
Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi
-
Ancaman Krisis Finansial Intai Gen Z, Melek Asuransi Jadi Kunci Resolusi Tahun Depan