Budi Arista Romadhoni
Selasa, 08 Juli 2025 | 16:56 WIB
Kegiatan belajar di MI Ma’arif Dukun, Kecamatan Dukun, Magelang menggunakan teknologi multi media. (Dok. MI Ma’arif Dukun).

Tidak hanya berupa materi di kelas, muatan pelajaran agama diberikan melalui pembiasaan ibadah sehari-hari. “Ada hafalan asmaul husna, hafalan surat pendek, menghafal hadits pilihan, dan praktik ibadah. Semua kita masukkan dalam buku penilaian rapor,” kata Kepala Madrasah MI Ma’arif Dukun, Rumisih.

Materi pelajaran membaca dan menghafal surat pendek Al Quran bahkan dijadikan pembiasaan setiap pagi. Semua guru memberikan materi ini sebelum memulai pelajaran di kelas.

Pihak sekolah juga menargetkan prestasi non-akademik sebagai daya tarik bagi calon orang tua murid. Selama 2 tahun terakhir, MI Ma’arif Dukun antara lain meraih medali emas Olimpiade Sains dan Ke-NU-an (Oskanu) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2024.

Pada Porseni MI tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2023, siswa putra Ma’arif Dukun mendapat gelar juara 1 untuk cabang bola voli. “Kita bertahap terus mendapat prestasi. Kita rutin istiqomah, selain dari kepramukaan juga olah raga.”

Ketua Tim Teknis SPMB Kabupaten Magelang, Lambertus Pramudya Wardhana mengakui ada beberapa sekolah negeri yang belum bisa memberikan layanan baik sehingga memuaskan masyarakat.

Otomatis sekolah ini tidak menjadi pilihan orang tua dalam menentukan tempat pendidikan anak-anak mereka.    

“Saat ini trennya orang tua ketika akan memasukkan anak SD rata rata memilih sekolah swasta. Tapi ketika SMP dan SMA, trend-nya orang tua menyekolahkan anak ke sekolah negeri.”

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Baca Juga: Sekolah Swasta Gratis di Semarang Bertambah di Tahun 2025, Ini Alasannya!

Load More