SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, menekankan pentingnya strategi menyeluruh dalam mengurangi angka pengangguran di provinsi ini.
Salah satu langkah utama yang didorongnya adalah penyediaan pelatihan kerja secara gratis yang lebih masif bagi masyarakat.
Sarif menilai, berbagai program pelatihan yang tersedia saat ini bisa menjadi bekal penting bagi warga untuk memasuki dunia kerja.
“Ini juga akan menekan angka pengangguran di Jawa Tengah,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (9/7/2025).
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah pada Februari 2025, tercatat sekitar 950.000 penduduk di provinsi ini masih menganggur. Angka Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 4,33%.
“Tentu untuk menurunkan angka TPT ini diperlukan terobosan-terobosan baru, sekaligus menyiapkan bekal keterampilan yang cukup untuk masyarakat,” ucap politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Menurutnya, salah satu elemen penting yang harus dioptimalkan adalah Balai Latihan Kerja (BLK). Ia meyakini bahwa lembaga ini bisa memainkan peran signifikan dalam peningkatan kualitas tenaga kerja, penurunan jumlah pengangguran, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Di sini BLK berperan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelatihan kerja,” tambahnya.
Tak hanya soal pelatihan, Sarif juga menyoroti pentingnya basis data yang akurat untuk penanganan pengangguran. Oleh karena itu, ia mendorong kolaborasi dengan pemerintah desa guna melakukan pendataan yang lebih detail—mencakup identitas lengkap para pencari kerja.
Baca Juga: Gubernur Jateng Jamin Keamanan Investasi: Perizinan 1 Hari Selesai!
“Sehingga berbagai upaya intervensi yang dilakukan bisa tepat sasaran,” ujar legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap tersebut.
Lebih lanjut, Sarif menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dari sisi hulu hingga hilir menjadi tantangan berat ke depan. Menurutnya, diperlukan skema komprehensif untuk menjawab kebutuhan itu.
“Misalnya memperbanyak sekolah vokasi, juga link and match dengan perusahaan dan kebutuhan serapan tenaga kerja, harus dilakukan,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif