SuaraJawaTengah.id - Fenomena kejatuhan cicak di kepala mungkin terdengar sepele. Namun, dalam masyarakat Indonesia, khususnya dalam budaya Jawa, kejadian ini sering kali dikaitkan dengan firasat atau pertanda tertentu. Tidak sedikit yang merasa khawatir, bahkan takut, apabila mengalami hal ini.
Dikutip dari YouTube Males Baca, kita akan membahas secara lebih dalam mengenai makna kejatuhan cicak di kepala, baik dari sudut pandang budaya, ilmu pengetahuan, maupun ajaran Islam. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat menyikapi fenomena ini secara bijak dan rasional.
1. Mitos Kesialan dalam Budaya Jawa
Dalam tradisi Jawa, kejatuhan cicak di kepala diyakini sebagai pertanda akan datangnya kesialan atau musibah. Bahkan, ada kepercayaan bahwa apabila cicak tersebut tidak segera dibunuh dan sempat melarikan diri, maka malapetaka tersebut akan benar-benar terjadi.
Mitos ini sudah diwariskan secara turun-temurun dan dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai bagian dari kearifan lokal, meskipun tidak memiliki dasar ilmiah maupun keagamaan yang jelas.
2. Islam Tidak Mengaitkan Cicak dengan Pertanda Gaib
Dalam perspektif Islam, tidak terdapat satu pun dalil yang sahih, baik dari Al-Qur’an maupun hadis, yang mengaitkan cicak dengan pertanda buruk atau kesialan. Islam menolak segala bentuk ramalan atau firasat yang tidak memiliki dasar syariat yang kuat.
Kepercayaan terhadap mitos semacam ini justru dapat menyeret seseorang ke dalam perbuatan syirik kecil apabila diyakini dapat memengaruhi takdir tanpa kehendak Allah SWT.
3. Penjelasan Ilmiah: Cicak Jatuh karena Faktor Fisik
Baca Juga: 5 Mitos Tentang Burung Walet yang Masuk ke Rumah, Keberuntungan atau Marabahaya?
Secara ilmiah, kejatuhan cicak dapat dijelaskan sebagai akibat dari kegagalan cengkeraman pada permukaan tertentu. Cicak memiliki struktur mikroskopis bernama sepatulai—rambut-rambut halus pada telapak kaki dan ekornya—yang memungkinkan ia menempel pada permukaan vertikal maupun terbalik.
Namun, apabila cicak merayap pada permukaan yang terlalu licin atau tidak berpori, struktur tersebut tidak mampu mencengkeram, sehingga cicak bisa tergelincir dan jatuh. Ini adalah fenomena alami yang tidak berkaitan dengan unsur mistik apa pun.
4. Peran Cicak dalam Ekosistem Rumah
Cicak sebenarnya memiliki peran yang cukup penting dalam ekosistem rumah. Ia memangsa serangga kecil seperti nyamuk, lalat, dan laron yang berpotensi menjadi pembawa penyakit. Meskipun keberadaannya sering dianggap mengganggu, terutama karena kotorannya, cicak justru membantu menjaga kebersihan lingkungan secara alami.
5. Anjuran Membunuh Cicak dalam Hadis
Dalam beberapa riwayat hadis, Rasulullah SAW memang menganjurkan untuk membunuh cicak. Dalam hadis dari Ummu Syarik r.a., disebutkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh cicak, dan membunuhnya dalam satu kali pukulan disebut sebagai amalan yang berpahala besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif