SuaraJawaTengah.id - Raut tegang dan sesal tak bisa disembunyikan dari wajah Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, saat meninjau langsung puing-puing sisa amuk massa di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang.
Aksi demonstrasi yang berujung anarkis pada Jumat (29/8/2025) malam itu tak hanya meninggalkan kerugian materiel, tetapi juga luka mendalam bagi warga kecil yang mencari nafkah di lingkungan pemerintahan.
Kericuhan pecah ketika massa yang sebelumnya beraksi di depan Mapolda Jateng merangsek masuk melalui gerbang belakang Kantor Gubernur.
Gerbang yang kokoh pun roboh, menjadi jalan masuk bagi massa yang kalap. Akibatnya, tiga unit mobil, baik yang berpelat merah maupun hitam, ludes dilalap api.
Tak hanya itu, sebuah kantin yang menjadi tumpuan ekonomi warga setempat turut hangus menjadi arang.
Melihat dampak kerusakan, Ahmad Luthfi, yang notabene adalah mantan Kapolda Jateng, menunjukkan respons cepat dan tegas. Namun, sorotan utamanya bukan hanya pada aset pemerintah yang rusak, melainkan pada nasib pemilik kantin yang menjadi korban.
"Kami menyesalkan aksi anarkis ini, karena kantin ini usaha milik warga," kata Luthfi dengan nada prihatin di lokasi kejadian, Jumat malam (30/8/2025).
Baginya, tindakan anarkis tersebut telah salah sasaran dan justru merugikan masyarakat biasa. Ia pun langsung memberi perintah tegas kepada jajarannya untuk tidak menunda pekerjaan. Aksi bersih-bersih harus dilakukan malam itu juga.
"Malam ini kita kerja bakti. Bersihkan semuanya agar besok pelayanan pada masyarakat tidak terganggu," perintahnya.
Baca Juga: Aksi Gubernur Luthfi Borong Dagangan di HUT Jateng ke-80, Kirim Sinyal Ekonomi Pro Rakyat
Luthfi menekankan pentingnya menjaga kondusivitas yang selama ini menjadi citra positif Jawa Tengah. Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah tersulut emosi dan provokasi yang dapat merusak tatanan sosial yang sudah terbangun.
"Kami nyuwun masyarakat Jawa Tengah untuk tetap menjaga kondusivitas. Jangan terpengaruh provokasi yang justru merugikan masyarakat," tegasnya.
"Kita jaga bersama-sama Jateng yang selama ini sudah baik dan kondusif."
Di tengah situasi panas di Semarang, Luthfi juga tak lupa menunjukkan empati atas insiden yang terjadi di level nasional.
Ia secara khusus menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Setiawan dalam aksi demonstrasi di Jakarta.
"Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum Affan Kurniawan, dan kepada keluarganya atas musibah yang terjadi," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!
-
PT Semen Gresik Kucurkan Rp1,05 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Enam Desa
-
BRI Konsisten Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Korban Bencana di Sumatera