Budi Arista Romadhoni
Selasa, 07 Oktober 2025 | 07:37 WIB
Ilustrasi sayuran menghasilkan uang. [freepik.com/jcom]
Baca 10 detik
  • Lima tanaman seperti kangkung, bayam, mikrogreen, dan kelor bisa hasilkan cuan dari lahan sempit.
  • Modal kecil di bawah Rp300 ribu cukup untuk mulai bertani rumahan dengan panen cepat dan berulang.
  • Kombinasi tanaman cepat panen dan jangka panjang jadi strategi cerdas wujudkan usaha hijau berkelanjutan.

SuaraJawaTengah.id - Ingin menambah penghasilan tanpa perlu lahan luas atau modal besar? Kini bertani bukan lagi monopoli orang desa. Dari halaman rumah pun, Anda bisa panen cuan hanya dalam hitungan minggu.

Cukup dengan niat, pot bekas, dan sedikit ketelatenan, serta dikutip dari YouTube Cepat Profit, 5 tanaman ini bisa jadi jalan pintas menuju penghasilan tambahan yang stabil.

1. Kangkung, Si Raja Panen Cepat

Kangkung bukan sekadar sayur tumisan. Ia adalah tanaman dengan perputaran pasar yang cepat, selalu dibutuhkan setiap hari, dan bisa dipanen hanya dalam 21 hari setelah tanam.

Yang membuat kangkung menarik adalah biaya tanamnya sangat rendah. Dengan modal sekitar Rp225 ribu, Anda bisa menanam hingga 50 polybag.

Satu polybag menghasilkan satu ikat kangkung dengan harga jual Rp2.500. Jika dikalikan, hasilnya mencapai Rp125 ribu per panen, dan itu baru sekali.

Lebih hebat lagi, kangkung bisa dipanen hingga tiga kali dari satu bibit. Jadi hanya dalam dua bulan, potensi pendapatan bisa mencapai Rp375 ribu tanpa menanam ulang.

Panennya mudah dan pemasarannya bisa lewat warung, tukang sayur, atau langsung ke pelanggan lewat media sosial. Segar, cepat, dan menguntungkan.

2. Bayam, Si Hijau Multiguna

Baca Juga: 6 Makanan Indonesia yang Ternyata Peninggalan Belanda

Bayam adalah tanaman serba guna yang tumbuh hampir di semua jenis lahan. Masa panennya sama cepatnya dengan kangkung, hanya 18 sampai 21 hari sejak disemai.

Dengan biaya sekitar Rp30 ribu untuk lahan 2x2 meter, Anda bisa memanen sekitar 4 kilogram bayam segar.

Bayam bisa dijual segar dengan harga Rp5.000 per kilogram, atau diolah menjadi keripik bayam yang harganya bisa melonjak drastis. Satu kilogram bayam bisa menghasilkan lebih dari 10 bungkus keripik bernilai Rp2.500 per bungkus, total sekitar Rp25.000 dari 1 kilogram bayam.

Nilai tambah bayam juga datang dari pasarnya yang luas. Catering sehat, penjual makanan bayi, hingga dapur rumahan mencari sayuran tanpa pestisida. Dengan sedikit inovasi dan strategi pemasaran, bayam bisa menjadi mesin uang berputar bagi petani rumahan.

3. Mikrogreen, Mini tapi Menguntungkan

Mikrogreen adalah versi mungil dari sayuran yang dipanen muda, biasanya antara 7 sampai 14 hari setelah tanam. Walau kecil, nutrisinya tinggi dan harganya fantastis. Banyak digunakan oleh chef restoran, katering sehat, dan konsumen kelas menengah atas.

Load More