- Dahulu Jepara terpisah dari Pulau Jawa oleh Selat Muria, menjadikannya pusat perdagangan maritim.
- Selat Muria hilang akibat sedimentasi dan aliran Bengawan Solo yang menutup jalur laut perlahan.
- Jepara kini daratan, tapi jejak maritimnya hidup sebagai warisan sejarah dan budaya pesisir Jawa.
Menurut sejarawan H.J. de Graaf dan T.H.T. Bijet, kejayaan Demak sangat bergantung pada keberadaan Selat Muriah yang luas dan mudah dilayari. Kapal dagang dari Semarang bisa berlayar hingga ke Rembang melewati jalur ini tanpa hambatan.
4. Jepara Jadi Pusat Maritim Setelah Selat Muria Menghilang
Seiring waktu, Selat Muria mulai mengalami pendangkalan akibat sedimentasi. Pada abad ke-17, jalur laut ini sudah tidak bisa dilayari sepanjang tahun. Akibatnya, Demak yang semula menjadi pelabuhan besar kehilangan perannya.
Pelabuhan penting kerajaan pun berpindah ke Jepara, yang masih memiliki akses laut lebih baik. Dari sinilah Jepara kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan dan pelayaran di pesisir utara Jawa.
Perubahan geografis ini secara tidak langsung menjadikan Jepara semakin penting dalam peta ekonomi dan politik Jawa Tengah di masa lampau.
5. Bukti Ilmiah: Fosil Laut dan Air Asin di Tengah Daratan
Keberadaan Selat Muriah bukan sekadar legenda rakyat. Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa wilayah ini dulunya memang laut dangkal.
Di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kudus, ditemukan fosil kerang laut dan batuan karang yang masih berdiri kokoh. Ketika penduduk menggali sumur bor hingga kedalaman 20 meter, air yang keluar terasa asin seperti air laut, disertai butiran pasir laut.
Selain itu, di kawasan Patiayam, Kudus, arkeolog menemukan fosil hewan laut seperti ikan hiu, moluska, penyu, dan buaya. Menariknya, di lokasi yang sama juga ditemukan sisa kehidupan hewan darat seperti harimau, gajah, babi, dan kerbau.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis dari Modal Rp100 Ribu: Kecil di Awal, Besar di Hasil!
Kehadiran dua jenis ekosistem ini membuktikan bahwa daerah tersebut dulu merupakan pemisah alami antara daratan Jawa dan Pulau Muria.
6. Hilangnya Selat Muria Karena Sedimentasi dan Bengawan Solo
Menurut para ahli geologi, penyebab utama menghilangnya Selat Muria adalah sedimentasi besar-besaran yang terjadi akibat pengangkatan Pegunungan Kendeng serta perubahan arah aliran Sungai Bengawan Solo.
Awalnya, Bengawan Solo mengalir ke arah selatan menuju Wonogiri, namun kemudian berbelok ke utara. Aliran ini membawa endapan lumpur dalam jumlah besar yang menutup jalur Selat Muriah secara perlahan.
Akibatnya, laut dangkal itu berubah menjadi daratan. Proses ini berlangsung selama berabad-abad hingga akhirnya Jepara, Kudus, dan Pati benar-benar menyatu dengan daratan utama Pulau Jawa.
7. Sisa Selat Muria Masih Tersisa Hingga Sekarang
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota