- Pecel berasal dari Jawa dan namanya diambil dari proses merebus serta memeras daun-daunan.
- Hidangan ini melambangkan kesederhanaan, kemandirian, dan kedekatan manusia dengan alam.
- Kini pecel dikenal luas, dari pinggir jalan hingga hotel berbintang, simbol kuliner Nusantara.
Bumbu kacang yang sudah matang dan kental cukup diseduh dengan air panas sebelum disiramkan ke sayuran. Karena kepraktisannya ini, pecel sering menjadi bekal perjalanan atau makanan favorit para pedagang dan pelancong.
5. Setiap Daerah Punya Ciri Khas Pecel Sendiri
Meski tampilannya mirip, setiap daerah memiliki versi pecelnya sendiri. Di Yogyakarta, pecel biasanya disajikan bersama tempe dan tahu bacem yang manis.
Di Solo dan Madiun, pecel sering dipadukan dengan kerupuk karak (kerupuk nasi) yang gurih. Sementara di Kediri, sambal pecelnya lebih pedas dan aromatik karena tambahan kencur dan daun jeruk.
Keanekaragaman ini menunjukkan betapa fleksibelnya pecel beradaptasi dengan cita rasa lokal tanpa kehilangan jati dirinya.
6. Pecel, “Saladnya Orang Indonesia”
Ungkapan populer ini muncul karena cara penyajian pecel yang menyerupai “ritual sederhana”: sayur disusun rapi, disiram sambal, lalu disantap dengan penuh nikmat.
Pecel dianggap sebagai bentuk “ibadah rasa” simbol kesadaran akan nikmat alam dan rezeki yang sederhana namun berlimpah. Filosofi ini juga berkaitan dengan ajaran hidup masyarakat Jawa yang menekankan keselarasan antara manusia dan alam.
7. Dari Pinggir Jalan ke Hotel Berbintang
Baca Juga: Cara Membuat Portofolio Digital dengan Google Sites
Dulu pecel dikenal sebagai makanan rakyat, dijual oleh pedagang kaki lima di pasar atau di pinggir jalan. Namun kini, pecel telah naik kelas. Banyak restoran dan hotel berbintang menyajikan pecel sebagai kuliner khas tradisional Nusantara.
Bahkan di beberapa negara, pecel mulai dikenal sebagai Indonesian peanut salad mewakili kelezatan kuliner Jawa yang menyehatkan dan rendah lemak.
Dari kisah Sunan Kalijaga hingga meja makan modern, pecel tetap menjadi sajian yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat. Ia adalah bukti bahwa kesederhanaan bisa menghadirkan kebahagiaan, dan bahwa kekayaan kuliner Indonesia lahir dari kearifan lokal yang penuh makna.
Jadi, lain kali kamu menyantap sepiring pecel, ingatlah dibalik rasa pedas manisnya, tersimpan sejarah panjang dan nilai hidup yang begitu dalam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota