- Beternak ayam kampung menjanjikan karena dagingnya gurih, bergizi, dan disukai semua kalangan.
- Kunci sukses ternak: kandang layak, bibit unggul, perawatan rutin, dan kebersihan terjaga.
- Pasarkan ke pasar, restoran, atau online; jaga kualitas agar usaha ternak untung berkelanjutan.
b. Aktif bergerak dan lincah.
c. Bulu bersih dan mengkilap.
d. Nafsu makan tinggi.
Pastikan kamu membeli bibit dari peternak terpercaya yang sudah memiliki sertifikasi dari dinas peternakan setempat. Hal ini penting untuk memastikan bibit bebas penyakit dan memiliki genetik unggul. Jika ingin menghemat, kamu juga bisa mulai dari indukan yang akan bertelur dan menetas secara alami di kandangmu sendiri.
3. Rawat dan Besarkan dengan Baik
Perawatan ayam kampung tidak bisa dilakukan asal-asalan. Jika kamu membeli bibit DOC, maka fase awal yang paling krusial adalah masa pembesaran. Anak ayam butuh suhu hangat, pakan bergizi, dan lingkungan yang bersih agar tumbuh sehat.
Dalam sistem semi intensif, kandang biasanya dibagi berdasarkan usia ayam:
a. Kandang DOC untuk ayam berumur 1–21 hari.
b. Kandang pembesaran untuk ayam usia 3 minggu hingga 2 bulan.
Baca Juga: Waspada! 7 Ciri Modus Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Bikin Banyak Orang Tertipu
c. Kandang dewasa untuk ayam siap panen atau bertelur.
Setiap fase butuh perlakuan berbeda, terutama soal pakan. Anak ayam bisa diberi pakan halus seperti voer, sedangkan ayam dewasa bisa diberi campuran dedak, jagung giling, atau pakan jadi. Jangan lupa menjaga kebersihan kandang agar ayam terhindar dari penyakit seperti flu burung atau cacingan. Semprotkan desinfektan secara rutin dan pastikan ventilasi udara cukup.
Selain pakan, pencahayaan dan air minum juga berperan penting. Ayam kampung yang terawat dengan baik bisa tumbuh lebih cepat, produktif bertelur, dan punya daya tahan tubuh kuat.
4. Pahami Cara Pemasaran
Setelah ayam tumbuh besar dan siap panen, tahap terakhir adalah pemasaran. Ayam kampung bisa dijual dalam bentuk daging atau telur. Menariknya, meski ukuran telur ayam kampung lebih kecil dibanding telur ayam negeri, harganya justru lebih mahal karena dipercaya lebih bergizi dan alami.
Kamu bisa menjual hasil ternak ke:
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran