Budi Arista Romadhoni
Rabu, 03 Desember 2025 | 21:50 WIB
Kendaraan pengangkut MBG dari SPPG Aceh bersiap mengantar ke sekolah-sekolah. [Dok BGN]
Baca 10 detik
  • Bencana banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar memaksa pengelola SPPG mengganti menu bahan pangan dengan komoditas lokal.
  • Kekurangan pasokan gas, listrik, dan air bersih menyebabkan operasional 19 SPPG di Bireun terhenti per 3 Desember 2025.
  • Sebanyak 21 SPPG mengalihkan penyaluran bantuan paket makanan kepada masyarakat korban bencana di Kabupaten Bireun.

Pada 26 November 2025, 21 SPPG memberikan bantuan sebanyak 62.826 paket bantuan. Kemudian pada 27 November 2025 disalurkan 30.261 paket bantuan. Pada 28 November 2025 didistribusikan 37.180 paket bantuan. “Sementara pada 29 November 2025 dikirimkan 38.668 paket bantuan,” kata Mustafa Kamal dalam laporannya.

Selama bencana terjadi, pada tanggal 26 sampai 30 November 2025, SPPG-SPPG juga berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Bireun dengan meminjamkan 5 kendaraan operasional. Tiga mobil distribusi juga dikerahkan pada tanggal 2 Desember 2025 untuk mendistribusikan bantuan kepada korban terdampak.

Namun, kelangkaan bahan baku, listrik yang tidak stabil, kelangkaan air bersih untuk produksi, serta kekurangan pasokan gas, menyebabkan SPPG-SPPG yang semula terus beroperasi membantu korban bencana terpaksa menghentikan kegiatan. “Untuk sementara kami baru dapat melanjutkan operasional hingga hari ini, 3 Desember 2025,” kata Mustafa Kamal.

Load More