Kisah KPPS di Semarang Alami Cedera Tangan Saat Rekapitulasi Suara

Pria kelahiran Pati berusia 53 tahun ini menceritakan, patah tulang lengan kirinya itu didapat saat mencoba bertumpu di tanah karena kursi yang dia duduki patah.

Chandra Iswinarno
Rabu, 24 April 2019 | 14:56 WIB
Kisah KPPS di Semarang Alami Cedera Tangan Saat Rekapitulasi Suara
Ketua KPPS TPS 72 Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan Kota Semarang, Hadi Utomo memperlihatkan foto hasil rontgen pergelangan tangan kirinya yang patah, saat melakukan rekapitulasi suara Pemilu 2019 di Kantor Kepala Sekolah SMP 42 Semarang, Rabu (24/4/2019). [Suara.com /Muhamad Alfi M]

Adapun proses rekapitulasi suara dikatakan selesai sekitar pukul 01.00, Kamis (18/4/2019). Petugas KPPS lainnya dapat menyelesaikan tugas tanpa adanya Hadi saat itu.

"Sakit yang saya alami ini merupakan musibah yang biasa. Selama dua penyelenggaraan Pemilu sebelumnya, yakni Pemilu 2014 dan Pilkada Jateng 2018 di RW 20 Muktiharjo Kidul berjalan lancar dan tidak terjadi apa-apa. Hanya saja, insiden kemarin memang tidak bisa dihindari lagi dan terjadi begitu cepat," ungkap Hadi.

Dia juga tidak kapok mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara Pemilu. Sebab sebagai Aparatur Sipil Negara dan jabatannya sebagai sekretaris RW 20, membuat dirinya terpanggil untuk melayani masyarakat. Satu diantaranya sebagai KPPS.

"Sebuah kehormatan bagi saya ditunjuk sebagai KPPS dalam Pemilu. Cedera yang saya dapatkan ini tidak sama sekali membuat saya menyesal," tandas Hadi.

Baca Juga:Nihil Riwayat Sakit, Ketua KPPS di Sleman Mendadak Meninggal Sehabis Pemilu

Hadi saat ini juga harus merelakan diri untuk menggunakan transportasi umum maupun online untuk beraktifitas. Sebab, cedera di tangan kirinya itu membuat dirinya tidak bisa menggendari mobil pribadi maupun sepeda motor seperti hari-hari biasanya.

"Sementara pakai Grab atau Gojek dulu buat kemana-mana. Dokter bilang, pen yang ada di tangan saya baru bisa diambil satu sampai dua bulan ke depan. Baru setelah itu bisa pulih seperti dulu," lanjut Hadi.

Semua biaya pengobatan yang didapat Hadi, juga keluar dari kantong pribadinya. Dia tidak sempat menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan saat itu karena dirasa merepotkan jika mengurus pada hari libur.

"Bantuan biaya pengobatan dari KPU juga belum ada. Namun jika tidak ada, saya tidak apa-apa pakai uang sendiri," pungkas Hadi.

Kontributor : Muhamad Alfi Makhsun

Baca Juga:Ratusan Petugas KPPS Meninggal, LIPI Usul Pemilu 2024 Pakai e-Voting

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini