Pemprov Jateng Beri Santunan Rp 10 Juta Untuk Ahli Waris Pahlawan Demokrasi

Dari 47 penerima santunan itu 34 di antaranya adalah ahli waris keluarga korban yang meninggal dan sisanya untuk keluarga yang sakit saat melaksanakan tugas selama pemilu.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 26 April 2019 | 15:30 WIB
Pemprov Jateng Beri Santunan Rp 10 Juta Untuk Ahli Waris Pahlawan Demokrasi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berikan santunan kepada keluarga Pahlawan Demokrasi di Gedung Gradhika Gubernuran Jawa Tengah, Jumat (26/4/2019). [Suara.com/Adam Iyasa]

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menepati janjinya untuk memberikan santunan kepada petugas penyelenggara Pemilu yang mengalami musibah.

Untuk Provinsi Jateng, ada 47 pahlawan demokrasi yang menerima santunan di Gedung Gradhika Gubernuran Jawa Tengah, Jumat (26/4/2019).

Santunan diberikan langsung oleh Ganjar kepada para ahli waris. Masing-masing mendapatkan Rp10 juta yang dananya bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pemprov Jateng.

Dari 47 penerima santunan itu 34 di antaranya adalah ahli waris keluarga korban yang meninggal dan sisanya untuk keluarga yang sakit saat melaksanakan tugas selama pemilu.

Baca Juga:Doa Salat Gaib di Masjid Agung Jawa Tengah untuk KPPS: Jaga Kerukunan

Salah satu ahli waris yang menerima santunan, Tiflah Zakiyah, mengaku berterimakasih atas santunan yang diberikan Pemprov Jateng. Zakiyah adalah anak almarhum Ahmad Sukadi, petugas KPPS Desa Wonopringgo Pekalongan.

"Terharu, sedih sekali. Tapi terimakasih kepada bapak Gubernur yang telah perhatian kepada kami," kata Zakiyah.

Remaja 17 tahun itu menceritakan sosok ayahnya, sebagai seorang aparatur di desanya sudah sering menjadi petugas pemilu. Namun, dia tidak pernah menyangka, jika pelaksanaan pemilu tahun ini menjadi pemisah antara keduanya.

"Bapak tidak sakit, tapi punya riwayat darah tinggi. Saat dikabari bapak meninggal, saya sedang di sekolah," tuturnya.

Penerima santunan lainnya Warga Kendal, Anti Trianti (42) mengatakan dalam pemilu tahun ini, suaminya yang bertugas sebagai petugas keamanan Hansip di TPS meninggal dalam tugas.

Baca Juga:Petugas KPPS Berguguran, Sri Mulyani Singgung Pentingnya Asuransi

"Selesai jaga TPS, suami saya pulang minta dikerokin mengeluh masuk angin, belum selesai kerokan, dia ke kamar mandi, begitu keluar langsung jatuh," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini