SuaraJawaTengah.id - Di halaman sekolah SMPN 16 Semarang, Steve Ari Kusuma (34), seorang wali murid sibuk memandangi layar gawainya, sesekali dia memandang jarum jam tangannya.
Dengan cekatan lalu dia langsung mengambil inisiatif mencabut berkas pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP anaknya.
Bagaimana tidak, sistem zonasi dalam pendaftaran PPDB tingkat SMP di Kota Semarang, pantas membuat Steve dan para wali murid lainnya ketar-ketir di hari terakhir pendaftaran, Sabtu (15/6/2019).
Sistem zonasi mampu menjadikan label sebuah sekolah favorit bukan lagi menjadi prioritas untuk diburu. Domisili tempat tinggal dalam zonasi sekolah menjadi hal menentukan peserta didik bisa belajar di sekolah pelat merah.
Baca Juga:Hari Terakhir PPDB SMP, Diprediksi Banyak Wali Murid Cabut Berkas
Di SMPN 16 Semarang, rangking nilai jurnal anaknya terlewati oleh peserta lainnya yang terus bergerak secara real time sampai batas hari terkahir pendaftaran Sabtu ini pada pukul 14.00 WIB.
Bukan tanpa sebab pergeseran jurnal itu terjadi, di hari terakhir pendaftaran banyak pendaftar baru limpahan dari sekolah lain yang bernasib sama dengan anak Steve. Mencabut berkas, lalu mendaftar kembali di sekolah satu zonasi yang memungkinkan nilai jurnalnya bisa diterima.
Steve pun harus jeli memutar otak, agar sang anak bisa masuk pada sekolah negeri dalam satu zonasi. Beberapa sekolah negeri yang dalam satu zonasi di lihat kembali website pendaftar PPDB SMP lewat telepon selulernya.
"Daftar di SMPN 16 hari pertama, rangking masih aman sekitar 150 an, hari kedua juga masih aman, hari terkahir jam 08.00 WIB aman juga. Tapi jam 09.00 WIB sudah berubah drastis menjadi 260," kata Steve, Sabtu (15/6/2019).
Di SMPN 16 Semarang, kuota peserta didik baru hanya menampung 256 siswa. Sementara dalam pantauan jurnal di website PPDB SMP Kota Semarang, hampir 900 pendaftar tertera baik dalam zonasi maupun sebagai pilihan kedua.
Baca Juga:Sosialisasi PPDB 2019 Dispendik Surabaya Dinilai Wali Murid Membingungkan
"Tadi banyak limpahan dari SMPN 18 Semarang, katanya juga bergeser nilai jurnalnya. Makanya pada lari daftar ke SMPN 16," ujarnya.