Namun informasi yang beredar di lapangan terdapat satu orang korban luka ringan seorang operator head truk, dan sudah dilarikan ke Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang.
"Hanya ada korban luka ringan satu orang yaitu operator head truk yang langsung dibawa ke rumah sakit Panti Wilasa Citarum," ujar Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang, Ahmad Wahid.
Terkait penyebab insiden, Pelindo III masih melakukan investigasi di lapangan dan melakukan pemeriksaan terhadap Kapten Kapal MV Soul of Luck.
"Kami masih melakukan investigasi. Pelindo III akan berupaya untuk mengatasi insiden dengan cepat dan risiko yang terjadi dapat terkelola dengan baik," tuturnya.
Baca Juga:Komisi V: Negara Bisa Rugi Jika Sengketa Pelabuhan Marunda Tak Diselesaikan
Pihaknya mengklaim seluruh proses evakuasi berjalan lancar sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan kontigensi plan. Mengenai crane yang rusak, sudah melalui jaminan asuransi.
"Evakuasi lancar, operasional bongkar muat di dermaga diharapkan kembali berjalan normal, sehingga TPKS tetap bisa melayani para pengguna jasa logistik, mengingat pentingnya TPKS sebagai gerbang ekspor impor utama para pengusaha di kawasan Jawa Tengah dan sekitarnya," terangnya.
Dugaan sementara, dari informasi di lapangan jika kapal berbendera Panama berbobot mati 21.519 ton dan panjang 160 meter, diduga akibat tali assist tug putus.
"Sepertinya tali assist tug boat yang menuntun kapal putus. Sehingga kapal menjadi tidak terkendali kemudian menabrak struktur crane dan berhenti setelah menabrak KM Ceria 8," tutur petugas di lapangan yang enggan disebut namanya.
Kontributor : Adam Iyasa
Baca Juga:Agar Berkembang, BUMN Harus Dilibatkan Jadi Operator Pelabuhan Patimban