Juragan Kambing Kurban: Permintaan dari Jakarta Banyak, Tapi Bayarnya Macet

Alih-alih dapat untung besar, juragan kambing kurban asal Cilacap ini kesulitan untuk belanja kambing lagi.

Chandra Iswinarno
Senin, 29 Juli 2019 | 14:33 WIB
Juragan Kambing Kurban: Permintaan dari Jakarta Banyak, Tapi Bayarnya Macet
Suasana Pasar Hewan Karangpucung Cilacap, Jawa Tengah. [Suara.com/Teguh Lumbiria]

Satum juga memilih untuk tidak langsung memenuhi setiap permintaan dari masing-masing pengepul kambing kurban di Jakarta. Dia memilih untuk menunda pengiriman bila kesan pengepul tidak meyakinkan.

“Harus lihat-lihat orangnya, sama DP pembayarannya berapa. Kalau DP paling satu atau dua persen ya, nggak berani (kirim). Tapi kalau DP sudah 50 persen ke atas ya, baru (berani kirim),” kata dia.

Pria yang usianya belum genap 60 tahun ini mengaku, model hitung-hitungan dalam pengiriman kambing kurban sudah berlangsung dalam tiga tahun terakhir.

“Dalam tiga tahun terakhir ini, saya kirimnya paling-paling sekitar 200 ekor saja. Sebelumnya sih sampai 600 ekor,” kata dia.

Baca Juga:Jelang Idul Adha, Juragan Kambing Cilacap Kebanjiran Pesanan dari Jakarta

Sesuai pengakuan pengepul di sana, lanjut Satum macetnya pembayaran itu karena terkadang tidak semua kambing laku terjual.

“Tapi gitu, kalaupun (penjualan kambing) sampai habis, kadang bayarnya juga ada yang nggak lunas,” keluh Satum.

Disinggung mengenai adanya aturan larangan penjualan kambing di tepi jalan di Jakarta terhadap tingkat penjualan kambing di sana, Satum berpendapat ada pengaruhnya.

“Kalau pengaruh (larangan berjualan kambing di tepi jalan) ya kemungkinan ada. Tapi kalau pengiriman di aku itu nggak ada yang di jalan. Semuanya dipasok (ke pengepul) yang sudah menempat,” kata Satum.

Pengaruh lainnya, lanjut dia dimungkinkan adanya warga yang kemudian memilih kurban sapi.

Baca Juga:Jasa Salon Dongkrak Harga Jual Kambing Jelang Hari Raya Kurban

Kontributor : Teguh Lumbiria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini