Gudang Amunisi Mako Brimob Meledak, Kapolda: Mungkin karena Korosit

"Karena itu kan sudah puluhan tahun, tapi yang paling mungkin terjadi korosit karena sudah terlalu lama dan tidak dilakukan disposal," katanya.

Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 20 September 2019 | 18:44 WIB
Gudang Amunisi Mako Brimob Meledak, Kapolda: Mungkin karena Korosit
Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel. (Suara.com/Ari Purnomo).

SuaraJawaTengah.id - Polda Jawa Tengah masih menyelidiki insiden ledakan gudang amunisi Mako Brimob Srondol, Kota Semarang. 

Untuk mengungkap penyebab meledaknya bom yang merupakan sisa perang dunia, polisi pun masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di gudang amunisi tersebut. 

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Rycko Amelza Dahniel menyampaikan, untuk pengamanan di lokasi baru selesai Rabu (18/9/2018) lalu. Dan seluruh bom sisa perang yang ada di gudang sudah berhasil dikeluarkan.

"Seluruhnya sudah bisa didisposal oleh Mako Brimob Jakarta, kemudian Kamis (19/9/2019) kami melakukan oleh TKP untuk memastikan penyebab terjadinya ledakan. Dan sampai hari ini masih bekerja," terang Kapolda saat ditemui Suara.com di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (20/9/2019).

Baca Juga:Ogah Berpisah sama Selingkuhan, Video ML Guru Berhijab Sengaja Disebar

Olah TKP ini, lanjut Kapolda melibatkan sejumlah pihak seperti laboratorium kriminil (Labkrim), Pusiden, Inafis dan juga dari penyidik Polda Jateng.

"Kalau hasilnya sudah keluar saya sampaikan. Sementara itu belum ada hasilnya. Nanti kami lihat dulu apakah ini ada kelalaian, korsleting atau ada kelalaian dalam penyimpanan," katanya.

Atau, sambungnya, bom peninggalan perang dunia itu mengalami korosit. Mengingat, usia bom yang disimpan di gudang tersebut sudah cukup tua.

"Karena itu kan sudah puluhan tahun, tapi yang paling mungkin terjadi korosit karena sudah terlalu lama dan tidak dilakukan disposal," katanya.

Kontributor : Ari Purnomo

Baca Juga:Viral Video Wanita Berhijab ML di Mobil Ternyata Guru Honorer

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini