Raja KAS dan Pengikutnya Sempat Gelar Penobatan di Candi Arjuna Dieng

Aryadi mengatakan, mereka mengawali prosesi itu dengan ritual pengambilan air suci di Tuk Bima Lukar Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar, Wonosobo.

Chandra Iswinarno
Rabu, 15 Januari 2020 | 21:59 WIB
Raja KAS dan Pengikutnya Sempat Gelar Penobatan di Candi Arjuna Dieng
Prosesi Keraton Agung Sejagat yang dilakukan Toto Santoso dan pengikutnya di Tuk Bimalukar Dieng. [Instagram akun wonosobozone].

SuaraJawaTengah.id - Dunia jagat maya digegerkan dengan keberadaan Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo. Keraton itu dipimpin oleh Toto Santoso Hadiningrat yang dipanggil Sinuhun. Permaisurinya dipanggil Ratu Dyah Gitarja.

Sayangnya, riwayat keraton itu harus berakhir sebelum masa keemasan yang dinantikan kelompok itu datang. Lantaran, sang raja dan permaisurinya tak berdaya saat ditangkap polisi. Baju kebesarannya pun telah berganti baju tahanan di Polda Jawa Tengah dan terancam hukuman pidana.

Warganet kini kembali dihebohkan dengan foto kegiatan Toto dan pengikutnya yang beredar di media sosial. Tempat pelaksanaan acara itu pun tak asing, yakni di Tuk Bimalukar Dieng. Jika benar informasi itu, berarti kelompok itu sudah eksis cukup lama.

Kepala UPTD Objek Wisata Dieng Dinas Pariwisata Banjarnegara Aryadi Darwanto membenarkan peristiwa itu.  Ia mengatakan pada tahun 2019 lalu, Toto dan ratusan pengikutnya datang ke Dieng untuk melaksanakan acara pengukuhan. Acara itu dipusatkan di komplek Candi Arjuna Dieng dengan seizin Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Dieng.

Baca Juga:Sempat Diarak Naik Kuda, Raja dan Ratu Kerajaan Agung Sejagat Kini Ditahan

"Pesertanya ada yang dari Klaten, Yogyakarta, dan Purworejo. Warga lokal sepertinya tidak ada," katanya

Aryadi mengatakan, mereka mengawali prosesi itu dengan ritual pengambilan air suci di Tuk Bima Lukar Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Wonosobo. Acara berlanjut kirab menuju Candi Arjuna Dieng dengan diiringi alunan musik. Warga setempat turut menyaksikan kegiatan yang meriah itu. 

"Acaranya biasa sih, doa-doa gitu, terus pengukuhan, ada nyanyian hymne nya juga isinya bagus, "katanya

Aryadi mengatakan, acara itu digelar sejak sehabis magrib sampai sekitar pukul 02.00 Wib dini hari. Aryadi mengaku sempat menyaksikan acara itu namun tak sampai selesai. Ia mengaku tak kuat dengan suhu Dieng yang semakin turun menjelang tengah malam.

Terlebih saat itu turun embun es di kawasan Dieng sehingga hawa dingin terasa kuat. Namun hawa beku itu ternyata tidak membuat peserta kegiatan itu bubar. Mereka tetap melangsungkan kegiatan hingga dini hari.

Baca Juga:Sempat Nangis, Penampakan Ratu Kerajaan Agung Sejagat saat Ditangkap Polisi

"Saya juga heran mereka bisa kuat, itu pas turun salju," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak