SuaraJawaTengah.id - Salah satu pedagang penyet Ahmad Madun terpaksa menggunakan cabai tampar karena harga cabai rawit yang bisa menjadi pelengkap sajian andalan, harganya melangit. Ia sendiri khawatir jika pelanggannya akan kecewa.
"Saya terpaksa menggunakan cabai tampar. Harga cabe rawit sampai Rp 85 ribu (per kilogram). Nanti saya tak dapat untung. Akhirnya, saya pakai cabai tampar walau di lidah rasanya berbeda," jelasnya, Rabu (22/1/2020).
Hal yang sama juga dialami penjual makanan rames, Budi. Ia kaget saat membeli cabai di pasar. Karena dengan uang Rp 10 ribu, ia hanya mendapatkan 10 buah cabai rawit.
"Iya tadi saya juga kaget. Rp 10 ribu cuma dapat 10 biji cabai rawit," katanya.
Baca Juga:Pemprov Jatim Ungkap Penyebab Harga Cabai Mahal Sekali
Berdasarkan pantauan Suara.com, harga Komoditas cabai merah rawit di sejumlah pasar tradisional kota Semarang mengalami lonjakan harga hingga Rp 85.000 per kilogram sepekan terakhir.
Berdasarkan pengakuan dari salah seorang pedagang Pasar Johar Sumartono, naiknya cabai rawit dikarenakan kelangkaan cabai rawit di kalangan petani.
"Sudah seminggu ke belakang ini, naik (Rp) 60 (ribu) tadi malam baru naik (Rp) 80 (ribu) buat ecerannya normal (Rp) 50-55 (ribu) sudah pernah sampai (Rp) 125 (ribu) sekarang naik lagi enggak tahu nih gimana naik lagi," katanya.
Menurut Sumartono, naiknya harga cabai membuat dirinya dengan pedagang lain merasa was-was. Untuk itu, ia berharap agar harga cabai segera normal kembali. Kalau terus naik, ia takut pembeli akan lari.
"Kalau harga naik terus, kita pedagang bisa rugi, sekarang aja sudah sepi" Ucapnya.
Baca Juga:Harga Cabai Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram!
Berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Kota Semarang rata-rata, Pasar Tradisional Kota Semarang, Cabai merah besar Rp 70.000 per kilogram, Cabai tampar Rp 45.000 per kilogram dan Cabai rawit merah Rp 80.000 per kilogram.
- 1
- 2