Ogah Dicek Kesehatan usai Kunker, Anggota DPRD Blora Beri Klarifikasi

"Justru saya bertanya, informasi dari mana kalau anggota DPRD menolak dites dan diperiksa kesehatannya?," ucapnya.

Dany Garjito | Husna Rahmayunita
Sabtu, 21 Maret 2020 | 09:56 WIB
Ogah Dicek Kesehatan usai Kunker, Anggota DPRD Blora Beri Klarifikasi
Anggota DPRD Blora ogak dicek kesehatan. (Facebook/Opini Blora)

SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah Siswanto buka suara terkait video viral anggotanya yang menolak untuk menjalani pemeriksaan kesehatan setelah kunjungan kerja dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Video tersebut belum lama menjadi perbincangan hangat di media sosial. Terkait insiden itu, Siswanto justru mempertanyakan klaim yang menyebut anggota DPRD Blora enggan menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Justru saya bertanya, informasi dari mana kalau anggota DPRD menolak dites dan diperiksa kesehatannya?," ucapnya.

Siswanto menjelaskan, pada saat itu anggota DPRD justru mendatangi petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yang sudah berjaga di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020).

Baca Juga:Pria Ini Oles Hand Sanitizer ke Leher dan Perut, Dikira Minyak Telon Pak

Bahkan, ia menyebut banyak anggota DPRD yang sudah melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Kita sengaja mendatangi tempat atau posnya tim kesehatan Pemkab Blora di terminal Padangan, kita berinisiatif ke sana, dan kita datang saya termasuk orang yang ke-14, yang sudah dicek kesehatannya. Ada videonya, ada rekamannya, di situ malah kita sambil tertawa-tertawa, dicek suhu badannya berapa, kemudian disemprot, semuanya kemarin sudah.," tambahnya.

Ia menampik tudingan yang menyebut anggota DPRD menolak untuk menjalani tes kesehatan. Kendati begitu, ia mengatakan sejumlah anggotanya memang ingin menjalani tes kesehatan di rumah sakit bukan terminal.

"Nggak ada yang menolak, memang ada yang ingin pemeriksaannya di RSUD Cepu, karena kita memang punya RS Cepu, itu memang ada. Tapi bukan menolak," kata Siswanto.

Pun demikian dengan anggota DPRD WR yang semula disebut memarahi seorang petugas staf medis. Siswanto mengatakan memang gaya bicara WR tinggi, namun tidak bermaksud menolak anjuran tes kesehatan.

Baca Juga:Mencintai Robot Seks, Pria Ini Mantap Tentukan Tanggal Pernikahan

"Itu bagian dari intonasi yang berbeda, artinya orang punya style yang berbeda-beda. Mungkin ada yang bisa dengan bahasa agak halus, agak keras, tapi itu bagian dari permintaan artinya Pak WR itu minta diperiksa tapi di RSU bukan di terminal," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini