"Sekali lagi saya sampaikan, bapak ibu, pemulasaraan jenazah pasien covid-19 sudah dilakukan dengan standar yang aman, baik dari segi agama maupun medis, mulai penyucian secara syari, penyemprotan dengan desinfektan, kemudian dibungkus kantong plastik yang kedap air dan udara, hingga dimasukkan peti," kata dia.
Dia pun berharap peristiwa penolakan tersebut adalah yang terakhir kali. Dia meminta masyarakat menghormati jenazah, terlebih itu jenazah perawat yang disebut sebagai pahlawan kemanusiaan.
"Jangan ada lagi penolakan jenazah, apalagi seorang perawat yang harusnya dihormati atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan. Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil risiko besar dengan merawat pasien covid-19, padahal ia tahu itu mengancam keselamatan jiwanya," terang dia.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Apresiasi Kerja Cepat BUMN di Rembang