SuaraJawaTengah.id - Seorang laki-laki yang mengaku sempat mengikuti acara Ijtima Ulama Dunia 2020 di Gowa, Sulawesi Selatan dinyatakan positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Warga Banyumas, Jawa Tengah itu menyampaikan permohonan maaf lantaran tidak mematuhi aturan pemerintah untuk menjauhi kerumunan.
Permohonan maaf tersebut disampaikan melalui unggahan video yang dibagikan oleh akun Instagram milik Bupati Banyumas Achmad Husein, @ir_achmadhusein belum lama ini.
Dalam video tersebut, jamaah Ijtima Gowa itu mengaku mulanya dirinya tak merasakan gejala apapun setibanya kembali ke rumah. Bahkan, tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.
Baca Juga:Presiden Jokowi dan 3 Menterinya Dapat Rapor Merah soal Penanganan Covid-19
"Sejak itu saya pulang, awalnya tidak merasa ada gejala apa-apa. Karena waktu itu, saya merasa tidak berpenyakit. Saya tetap menjalankan salat dan beribadah di masjid. Nah ini, saya bukan bermaksud menularkan penyakit," ungkapnya.
Namun beberapa hari kemudian, ia mengatakan kondisi fisiknya mulai berubah. Ia merasa tidak enak badan seperti orang yang terserang flu dan pilek.
"Terus saya ke dokter dan seminggu kemudian tambah parah. Akhirnya dari tim medis mengajak saya untuk dirawat di rumah sakit Banyumas," sambungnya.
Semenjak saat itu, ia dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi di rumah sakit.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, jamaah tersebut meminta maaf kepada seluruh pihak dan mengaku dirinya telah mengabaikan anjuran pemerintah untuk mencegah penularan virus corona.
Baca Juga:Juara Liga dengan 3 Klub Berbeda di Indonesia, Dutra: Sebuah Kebanggaan!
"Saya ingin ucapkan, mohon maaf kepada Pak Bupati dan masyarakat Banyumas umumnya karena pada saat itu, saya masih kurang mengindahkan peraturan pemerintah yang mana tidak boleh berkerumun seperti salat di masjid," ujarnya.
Lebih lanjut, ia pun memberi pesan kepada masyarakat supaya menjauhi kerumunan sementara waktu. Sebab, banyak orang yang tertular virus corona tanpa merasakan gejala sebelumnya.

"Saya imbau kepada masyarakat Banyumas agar tidak ada lagi kerumunan-kerumunan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Terus terang tidak semua orang merasakan gejalanya," kata jamaah tersebut, memungkasi.
Senada dengan hal itu, Achmad Husein melalui narasi unggahnnya pun meminta warga untuk mengikuti pesan yang disampaikan jamaah ijtima yang positif virus corona tersebut.
"Cobalah belajar dari orang pak kyai ini (yang kober ). Jangan berkerumun !!! Contohnya adalah sholat jamaah dari bermacam orang , itu potensinya berkali lipat lebih besar daripada belanja ke pasar. Mohon sementara saja supaya Covid ini tidak cepat menyebar," tulis Achmad Husein seperti dikutip Suara.com, Minggu (26/4/2020).
Untuk diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas menyebutkan sebanyak 62 orang mengikuti acara Ijtima Ulama Dunia 2020 di Gowa, Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret 2020.
Dari hasil hasil rapid tes ,sebanyak 14 peserta asal Banyumas dinyatakan positif Covid-19. Rapid test tersebut tidak hanya dilakukan terhadap warga yang berangkat ke Gowa, juga keluarga dan orang-orang yang pernah kontak dengan jamaah.