SuaraJawaTengah.id - Video wisatawan Pantai Cemoro Sewu diusir oknum pedagang viral di media sosial Facebook dan Instagram.
Video viral Pantai Cemoro Sewu ini salah satunya dibagikan ulang oleh Facebook Infobatangku, Selasa (30/6/2020).
Dari informasi yang beredar, wisatawan diusir oknum pedagang lantaran kedapatan membawa bekal lotek dari rumah.
Dalam video viral Pantai Cemoro Sewu Batang ini, tampak seorang pria berkaus kuning menghampiri rombongan wisatawan yang menggelar tikar di sekitar pantai.
Baca Juga:Viral Video Dangdutan di Wisma Atlet, Anji: Ini Mau Nularkan Virus?
Pria itu meminta rombongan pindah tempat dengan nada tinggi sembari mengarahkan tangannya seperti orang mengusir.
Mendapat perlakuan tersebut sebagian wisatawan yang terdiri dari ibu-ibu tampak kesal. Terlebih diketahui, mereka juga sudah membayar parkir dan tiket untuk masuk Pantai Cemoro Sewu.
Lantaran tak ingin berbuntut panjang, seorang perempuan terdengar mengajak teman-temannya untuk mengemasi barang bawaan dan memungut sampah.
"Ayo tiketnya dikumpulin, kita minta uang parkir. Masalahnya apa? karena duduk di sini sambil lotekan," kata seorang wanita dalam bahasa Jawa seperti dikutip Suara.com. Selasa (30/6/2020).

Tak berselang lama, oknum pedagang yang melakukan pengusiran kembali menghampiri rombongan. Ia menegur seseorang yang telah merekamnya.
Baca Juga:Viral Video Mesum di Mobil Dinas, Wanita Bergaun Merah Mengangkangi Pria
Sementara wanita yang merekam kejadian sempat berteriak meminta tolong kepada tukang parkir dan meminta penjelasan.
"Kita wisata di sini tapi nggak boleh duduk di situ kenapa? Maksudnya diusir kenapa? Apa di sini aturannya nggak boleh bawa lotek?," tanyanya.
Tapi petugas parkir tak memberikan jawaban dan memilih untuk mengembalikan uang parkir rombongan wisatawan.
Sontak kejadian wisatawan diusir oknum pedagang karena membawa bekal dari rumah ini turut disesalkan warganet. Mereka mengecam aksi oknum pedagang.
"Yang jualan aneh, kaya pantainya milik pribadi. Udah benar balik aja, minta uang kembali," kata warganet.
"Ngajak orang satu negara nyamperin 1 orang itu. Ulah seorang pedagang jadi matiin rezeki pedagang lain. Kaya dia yang punya pantai sendiri," timpal warganet lain.