Jokowi Dikasih Masjid dari Pangeran Sheik Mohammed, Dibangun Dekat Rumah

Masjid dibangun di bekas lahan Pertamina.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 09 Juli 2020 | 12:50 WIB
Jokowi Dikasih Masjid dari Pangeran Sheik Mohammed, Dibangun Dekat Rumah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pasar Pelayanan Publik di Banyuwangi, Kamis (25/6/2020). (Foto dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

SuaraJawaTengah.id - Presiden Joko Widodo diberikan sebuah masjid dan Islamic Center dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Sheik Mohammed bin Zayed Nahyan. Ini adalah hadiah.

Diperkirakan pembangunan akan dimulai pada bulan Desember mendatang. Masjid akan dibangun di Solo, Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan oleh Perwakilan Duta Besar Indonesia untuk UEA, Setyo Wisnu Broto saat melakukan pengukuran untuk penentuan arah kiblat di Gilingan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/7/2020). Wisnu mengatakan luas lahan yang akan digunakan untuk pembangunan mencapai 3 hektare.

”Lahan ini dulunya milik Pertamina, lalu diserahkan ke negara dan kemudian diwakafkan ke Kementerian Agama. Jadi ini statusnya sudah tanah wakaf, sudah clean and clear,” ucapnya.

Baca Juga:Sentil Kerja Kementerian Saat Pandemi, Jokowi: 3 Bulan WFH Kayak Cuti

Untuk desain bangunannya, akan menyerupai Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi. Saat ini beeding sudah dimulai dan rencananya pembangunan akan memakan waktu 2 tahun. Pada 1,5 tahun pertama akan dilakukan pembangunan fisik, sisanya untuk finishing.

”Jadi masjid ini nanti akan copy paste Grand Mosque, memang keinginannya pangeran semacam itu. Sebab ini merupakan hadiah untuk Indonesia,” ucapnya. ‘

Terkait anggaran pembangunan, pemerintah UEA akan mengikuti kebutuhan anggaran dari Indonesia. Sebab jika merujuk pada kebutuhan budget Grand Mosque yang ada di UEA, dananya tidak akan sesuai.

”Kalau di UEA dananya bisa 10 kali lipat dari kebutuhan untuk membangun di Indonesia,” ucapnya.

Saat ini tim tengah melakukan pengukuran arah kiblat. Untuk pengukuran ini juga melibatkan pihak dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sehingga kedepannya diharapkan tidak ada kesimpang siuran terkait kiblat.

Baca Juga:Jokowi ke Kalteng Hari Ini, Cek Food Estate sampai Penanganan COVID-19

”Kalau sudah dibangun dan salah kan susah harus membongkar,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak