SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kota Semarang Jawa Tengah memiliki terobosan baru untuk menyelanggarakan acara hiburan bagi warganya di masa pandemi virus corona. Sebuah pertunjukan besar akan diselenggarakan dengan menggunakan cara unik yaitu sistem konser musik drive in alias bermobil.
Konser ini akan digelar para Rabu 29 Juli 2020 di PRPP Semarang. Konsep drive in pun menjadi alternatif agar protokol kesehatan di masa pandemi tetap berjalan.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi menjelaskan bahwa konser ini adalah upaya untuk membangkitkan sektor ekonomi Kota Semarang di masa pandemi.
"Kita bersepakat bagaimana caranya kemudian pandemi covid ini kita bisa atasi persoalan kesehatannya, ekonomi tapi tetap berjalan khususnya sektor pariwisata," kata Hendi dilansir Suara.com dari akun Instagram @mahkotaenterprise, Selasa (28/7/2020)
Baca Juga:Cara Pinjam Mobil Dinas Wali Kota Semarang untuk Kawinan, Pakai Sopir
Di konser ini nantinya para penonton tidak akan diperbolehkan untuk keluar dari mobil. Tentu saja, konser musik drive in ini hanya untuk mereka yang menggunakan mobil.
Sebelum memasuki area konser, mobil-mobil beserta penumpang akan melalui beberapa pemeriksaan sesuai protokol kesehatan.
"Kita akan membuat pertama kalinya pertunjukan musik, tapi dengan cara drive in. Jadi semua penontonnya dicek pakai disinfektan, ukur suhu. Tidak boleh keluar kecuali ke toilet," jelas Hendi.
Dalam video teaser konser musik drive in yang dibagikan Wali Kota Hendi di Twitter-nya, pertunjukan itu nantinya akan diisi oleh musisi nasional Jikustik dan beberapa penghibur lokal.
Konser musik itu akan dilakukan dengan memaksimalkan layar LED dan teknologi audio output menggunakan frekuensi radio sehingga akan tetap bisa dinikmati penonton meski berada di dalam mobil.
Baca Juga:Rumah Dinas Wali Kota Semarang Jadi Tempat Karantina Pasien Virus Corona
Terobosan konser musik drive in Kota Semarang ini kontan menuai perhatian publik. Banyak diantaranya yang mengapresiasi langkah Pemkot Semarang. Namun ada pula yang merasa terpinggirkan lantaran tidak memiliki mobil untuk ikut menonton konser.
- 1
- 2