Sementara itu, Niwan (60) pedagang petai menjelaskan selain karena sepi pembeli, aktivitas klotekan juga sekaligus menyambut HUT Kemerdekaan ke 75 Republik Indonesia yang tinggal menghitung hari.
"Ini kan hampir 17 Agustus, disamping sepi karena corona ya ikut merayakan. Karena di pasar ya ala kadarnya seperti ini. Sesekali membunyikan klotekan daripada bengong," jelasnya.
Pedagang lainnya, Prapti (50) yang berjualan jajanan kering mengaku pasrah dengan kondisi seperti ini. Penghasilannya kini tak sampai setengah dari hari biasanya.
"Waktu sebelum corona penghasilan saya Rp 300 ribu per harinya, tapi paling sekarang bisa masuk Rp 100 ribu sudah syukur, turun drastis. Biasanya ini satu hari habis, sekarang buat besoknya lagi kadang. Jadi ikut musikan biar terhibur, ga stres, ga spaneng," tuturnya.
Baca Juga:Selama Pandemi, per Hari Daop 5 Purwokerto Kehilangan Pemasukan Rp 1,2 M
Kontributor : Anang Firmansyah