Tak hanya itu, dia menjelaskan penggerebekan tersebut memancing perhatian warga karena jumlah polisinya yang banyak.
Bahkan, awalnya warga mengira penggerebakan itu berkaitan dengan penangkapan terduga teroris. Agar tak menimbulkan pertanyaan, Tono pun memberanikan diri menanyakan kasus yang menjerat orang-orang tersebut kepada polisi.
"Saya tanya katanya terkait kasus di Solo (perusakan dan penganiayaan di Mertodranan)," jelas dia.
Lebih lanjut, Tono mengatakan setelah penggerebakan dilakukan, polisi melakukan penggeledahan di kamar indekos yang disewa kelompok orang tersebut.
Baca Juga:Sosok BD, Otak Penyerangan Habib Assegaf di Mertodranan Solo
Selanjutnya, mereka yang tertangkap dan diduga sebagai pelaku kerusuhan di Mertodranan lantas dibawa polisi.
Sebelumnya, polisi berhasil menangkap dua tersangka perusakan dan penganiayaan di kawasan Mertodranan Pasar Kliwon Kota Solo pada Sabtu (8/8/2020) silam.
Kedua tersangka berinisial S alias J dan AN alias H, ditangkap Anggota Polresta Solo di wilayah Klaten pada Kamis (20/8/2020) dini hari.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, kedua tersangka menjadi buruan petugas usai terlibat dalam upaya penghasutan yang mengakibatkan tiga orang terluka.
"Dua tersangka baru ini sempat melarikan diri ke Jogja, Karanganyar, dan di Klaten berhasil kami tangkap. Dua pelaku ini sempat mengaburkan ciri-cirinya dengan cukur rambut," ujarnya seperti dilansir Solopos.com-jaringan Suara.com pada Kamis (20/8/2020).
Baca Juga:Dalang Penyerangan Habib Assegaf di Kampung Mertodranan Terungkap dari WAG
Ade menjelaskan, mulanya kedua tersangka tersebut kabur sendiri-sendiri usai kejadian. Kemudian pada hari berikutnya, mereka bertemu setelah sempat berpindah-pindah tempat hingga akhirnya, keduanya ditangkap bersamaan.