SuaraJawaTengah.id - Organisasi suporter pendukung Persis Solo, Pasoepati, mempertanyakan keseriusan manajemen untuk mempersiapkan tim dalam restart Liga 2 musim ini.
Hingga hari ini, Rabu (2/9/2020), Laskar Sambernyawa belum juga berlatih, seperti halnya tim-tim lainnya yang sudah mempersiapkan diri. Bahkan, internal Persis Solo terganggu dengan rumor belum dilunasinya gaji sehingga membuat pemain enggan datang ke Kota Bengawan.
Presiden Pasoepati, Aulia Haryo Suryo bereaksi keras atas persoalan tersebut.
Menurutnya, manajemen tidak serius untuk mencapai target promosi Liga 1 musim ini. Rio, sapaan akrab Aulia mengungkapkan, owner Persis Vijaya Fitriyasa pernah berujar di hadapan suporter akan membawa tim ini menjadi superklub di Indonesia.
Baca Juga:Penjelasan PT LIB soal Uang Subsidi untuk Liga 2 2020
“Kami sudah bosan dengan janji-janji manis dari manajemen. Saat ini yang kami butuhkan bukti nyata, bukan janji, kalau memang manajemen serius akan membawa Persis Solo naik ke Liga 1musim depan,” katanya dilansir dari Ayosemarang.com, Rabu (2/9/2020).
Pria yang sering dipanggil Rio ini mengungkapkan, salah satu ketidakseriusan manajemen dengan langkah Persian tim, haiti terkait penundaan latihan. Namun penundaan latihan itu karena belum turunnya surat resmi dari PT LIB yang merupakan tidak masuk akal.
“Permasalahan ini bukan hanya dialami Persis Solo, semua peserta Liga 2 juga merasakan dampaknya. Kalau peserta yang lain sudah bisa memulai persiapan tim, kami berharap Persis juga sudah bisa memulai persiapan tim,” ucapnya.
“Selain itu, kami berharap suasana tim bisa kembali harmonis, tanpa ada permasalahan-permasalahan teknis yang lain (rumor tunggakan gaji),” ujar Rio.
Sementara itu, Manajer Persis Solo, Hari Pur menyatakan alasan timnya belum menggelar latihan, karena menurutnya kompetisi Liga 2 masih belum ada kejelasan kapan kompetisi dimulai.
Baca Juga:Kembali Bergulir 17 Oktober, Berikut Hasil Drawing Liga 2 2020
“Hingga saat ini PT LIB belum memberikan surat resmi terkait kepastian kompetisi. Tanpa pegangan surat yang dilampirkan ke pemerintah, tentu kami ragu karena kompetisi akan berhenti di tengah jalan bisa saja muncul,” ungkap Hari kepada Ayosemarang.
Menurut Hari, dengan kondisi tersebut, manajemen mengambil langkah untuk memundurkan jadwal latihan yang sedianya dimulai 18 Agustus, lalu berganti ke 1 September, dan saat ini menunggu surat resmi dari LIB terlebih dulu.
Dikonfirmasi terpisah, Pelatih Persis Solo, Salahudin pun dibuat pusing, lantaran program latihannya berantakan. Dia menyusun program latihan dimulai 1 September dengan 4 laga uji coba menjelang restart pada 17 Oktober 2020.
“Ya kalau melihat kondisi sekarang, terpaksa program berubah lagi. Kami masih menunggu instruksi dari manajemen. Kalau disuru berangkat, kita siap berangkat. Kita menyesuaikan saja, semoga cepat kumpulnya dan latihan,” tutur Salahudin.
Selain rumor tunggakan gaji, Persis juga dihadapkan dengan mundurnya pelatih fisik Budi Kurnia. Pelatih asal Garut itu per 30 Agustus 2020 tidak lagi masuk dalam skuad tim pelatih.