Dari kampus Unnes pengunjung akan diarahkan memasuki gang-gang perkampungan menuju Gubug Serut.
Setelah itu pengunjung akan melewati jalan cor-coran yang hanya muat dilewati mobil kecil. Bahkan, ada jalan turunan yang cukup terjal. Tidak disarankan bagi pengendara pemula.
Sementara untuk pengendara mobil harus parkir di atas sekitar 500 meter sebelum lokasi. Jika enggan berjalan kaki, bisa menghubungi panitia, nanti pengelola Gubug Serut akan menjemput.
Namun bagi pengendara sepeda motor bisa sampai titik lokasi. Meski begitu, jangan kaget kalau panduan Google Maps berhenti di tengah jalan, masih ada jarak sekitar 200 meter ke arah bawah yang harus dilalui.
Baca Juga:Alamak! Coba Wahana Perosotan Raksasa, Eh Wanita Ini Malah Nyangkut
"Akses ke sini memang sudah ada di google maps tapi jalan sempit, turunannya tajam," keluh pengunjung Gubug Serut, Diana Novita.
Menurut pengelola Gubug Serut Yudi Prasetyo, destinasi Gubug Serut sebenarnya belum resmi dibuka. Pihaknya baru melakukan penjajakan sembari melengkapi fasilitas yang ada. Tetapi dalam dua minggu terakhir ini pengunjung membeludak.
"Ternyata viral. Kalau hari biasa bisa ada 200 orang per hari yang ke sini. Hari libur tambah banyak, bisa sampai 500 orang. Paling ramai sore hari," ujarnya.
Apalagi saat pengelola masih menggratiskan biaya masuk. Paling hanya disuruh membayar parkir Rp2.000. Tarif tambahan, Rp.5000 untuk yang mau menyewa ban dan Rp2.000 untuk mandi dan ganti baju.
"Saya tak menyangka wisata Gubug Serut akan viral dan ramai seperti ini," tandanya.
Baca Juga:Penumpang KA ke Semarang dan Surabaya Bisa Naik dari Stasiun Jakarta Kota
Kontributor : Dafi Yusuf