SuaraJawaTengah.id - Puluhan siswa dan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal, menjalani tes swab, Senin (14/9/2020). Hal ini menyusul adanya satu siswa di sekolah setingkat SMA itu yang dinyatakan positif Covid-19 setelah sempat mengikuti pembelajaran tatap muka.
Tes swab dilakukan sejumlah petugas dari Puskesmas Margadana di kompleks sekolah. Satu per satu guru dan siswa yang sudah diminta datang sekolah diambil sampel swabnya untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.
Kepala Puskesmas Margadana Wahidin mengatakan, terdapat 25 guru dan siswa yang menjalani tes swab.
"Terdiri dari 10 guru dan 15 siswa," kata Wahidin, Senin (14/9/2020).
Baca Juga:UGM Ciptakan Alat Deteksi Covid-19 Cuma dengan Hembusan Napas
Menurut Wahidin, sampel swab selanjutnya akan dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk diperiksa.
"Hasilnya keluar biasanya paling lama empat hari. Tergantung dari laboratoriumnya," ucapnya.
Tes swab massal tersebut dilakukan menyusul adanya satu siswa yang positif Covid-19. Siswa kelas XI berinisal N (17), warga Kelurahan aran digunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal itu diketahui terpapar Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari mengatakan, sebelum dinyatakan positif, N mendatangi Puskemas Bandung, Kecamatan Tegal Selatan pada 2 September meminta Surat Keterangan Dokter (SKD).
Surat itu rencananya digunakan N untuk keperluan masuk sekolah.
Baca Juga:Covid-19: Yaman di Tengah Krisis Kemanusiaan dan Konflik Berkepanjangan
"Saat itu kebetulan di Puskesmas Bandung sedang dilakukan tes swab massal, oleh puskesmas ditawari untuk pemeriksaan swab dan pasien bersedia," kata Prima, Senin (14/9/2020).
Menurut Prima, sampel swab kemudian dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi pada 3 September dan hasilnya keluar pada 11 September.
"Hasilnya dinyatakan positif Covid-19," ucap dia.
Prima menyebut kondisi klinis N baik dan tidak mengalami gejala. N juga tidak memiliki riwayat perjalan ke luar kota.
"Saat ini N menjalani isolasi mandiri di rumahnya," ujarnya.
Kepala Tata Usaha MAN Kota Tegal Siti Umihani mengatakan, N sempat masuk sekolah selama empat hari pada 3 dan 4 September serta 10 dan 11 September untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka.
"Kegiatan saat masuk sekolah itu perwalian dan simulasi kurikulum baru. Saat itu anaknya belum tahu kalau hasil swabnya positif," ujarnya.
Menurut Siti, kegiatan pembelajaran tatap muka itu mulai digelar sejak akhir Agustus dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Siswa yang masuk harus mendapat persetujuan dari orang tua dan menyerahkan surat keterangan sehat dari puskesmas.
"Jumlah siswa yang masuk 50 persen dari kapasitas kelas. Jadi tiap kelas hanya 14 anak yang masuk dan tiap angkatan dibuat sistem giliran," ujarnya.
Menyusul adanya kasus tersebut, Siti mengatakan kegiatan pembelajaran tatap muka langsung dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kami serius menyikapi ini karena ini terkait dengan keselamatan anak-anak. Seluruh guru dan siswa satu kelas yang berinteraksi dengan N selain diswab juga kami minta untuk isolasi mandiri di rumah," ujar Siti.
Kontributor: F. Firdaus