"Kegiatan saat masuk sekolah itu perwalian dan simulasi kurikulum baru. Saat itu anaknya belum tahu kalau hasil swabnya positif," ujarnya.
Menurut Siti, kegiatan pembelajaran tatap muka itu mulai digelar sejak akhir Agustus dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Siswa yang masuk harus mendapat persetujuan dari orang tua dan menyerahkan surat keterangan sehat dari puskesmas.
"Jumlah siswa yang masuk 50 persen dari kapasitas kelas. Jadi tiap kelas hanya 14 anak yang masuk dan tiap angkatan dibuat sistem giliran," ujarnya.
Menyusul adanya kasus tersebut, Siti mengatakan kegiatan pembelajaran tatap muka langsung dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga:UGM Ciptakan Alat Deteksi Covid-19 Cuma dengan Hembusan Napas
"Kami serius menyikapi ini karena ini terkait dengan keselamatan anak-anak. Seluruh guru dan siswa satu kelas yang berinteraksi dengan N selain diswab juga kami minta untuk isolasi mandiri di rumah," ujar Siti.
Kontributor: F. Firdaus