Ini Pengakuan CEL, Inisiator Balap Lari di Solo

Balap lari menjadi pembicaraan publik di media sosial, selain menutup jalan, aksi tersebut juga menimbulkan kerumunan dan rawan penularan Covid-19

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 15 September 2020 | 15:26 WIB
Ini Pengakuan CEL, Inisiator Balap Lari di Solo
Tangkapan layar video aktivitas balap lari di kawasan Kota Barat, Solo, Minggu (13/9/2020) malam. (Instagram @infobalaplarisolo)

SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini kegiatan balap lari di jalanan menjadi tren para anak muda. Ada yang menggangap positif ada juga yang negatif. Sebab, balap lari dilakukan saat pendemi Covid-19. 

Dilansir dari Solopos.com media jaringan Suara.com, inisiator kegiatan balap lari di jalanan Kota Solo, CEL, 19, mengungkapkan alasannya menggelar ajang perlombaan yang belakangan viral di media sosial tersebut.

CEL, pemuda asal Solo Baru, Sukoharjo itu bercerita awal mula dirinya memelopori balap lari di jalanan Kota Bengawan tersebut.

Pemuda itu mengaku ingatan masa kecilnya kembali saat ia mengetahui adu balap lari ramai digelar di daerah lain. Apalagi, peserta maupun warga sangat antusias mengikuti perlombaan itu.

Baca Juga:Joko Widodo Jadi Koordinator PKL dan Parkir Timses Gibran di Pilkada Solo

Akhirnya CEL pun memutuskan membuat akun Instagram Info Balap Lari Solo pada Sabtu (12/9/2020).

Dia kemudian mencoba mengajak peserta pertandingan balap lari via grup Facebook.

"Semula saya postingnya malah lewat grup pakaian Kota Solo. Lalu saya ke grup Balap Lari Indonesia. Sehari setelah membuat akun medsos, pertandingan pertama balap lari langsung digelar, tapi langsung dibubarkan," ujar CEL sembari tersenyum.

Ia menjelaskan pada pertandingan balap lari pertama itu sedianya ada tiga partai utama. Namun, tiga partai utama belum sempat berlangsung.

Dalam video yang beredar, saat itu para pemuda sudah berkumpul kemudian saling berlomba satu sama lain.

Baca Juga:Gibran Susun Tim Pemenangan Pilkada Solo, Kok Ada Nama Joko Widodo?

CEL menambahkan tadinya balap lari itu akan mengambil tempat di Jl. M.T. Haryono atau bawah flyover Manahan Solo.

Tetapi karena pada pukul 21.00 WIB lalu lintas masih ramai, CEL dan tiga orang rekannya memutuskan pindah ke sebelah utara Lapangan Kota Barat, tak jauh dari lokasi pertama.

"Para pemuda yang ingin beradu lari mendaftar lewat DM [direct message] dengan menjelaskan nama, berat badan, dan tinggi badan. Biar seru, mereka tambahkan julukan menarik. Seperti spesifikasi tubuh juga, misal merokok berarti napas rokok," imbuh CEL.

Sebelumnya diberitakan, media sosial Kota Solo belakangan ini ramai informasi aktivitas remaja saling adu balap lari dengan lokasi Jl. Yosodipuro, Kota Barat, Solo.

Dalam video yang beredar dan menjadi viral via media sosial itu, puluhan anak-anak saling beradu cepat menempuh garis finis sejauh 100 meter.

Tanpa alas kaki dan tanpa garis finis yang jelas, sorak sorai para remaja itu menyeruak ke penjuru Kota Solo malam hari.

Beberapa edaran informasi pertandingan balap lari menyebar. Dari yang berjuluk si Gesit hingga Tukang Dor mereka menamai diri. Pada Minggu (13/9/2020) malam, balap lari perdana berlangsung.

Namun, tak lama kemudian polisi datang dan meminta para remaja itu bubar.

Lebih lanjut, CEL mengaku masih berniat meneruskan acara balap lari tersebut. Namun, ia akan menyelesaikan masalah perizinan ke pihak-pihak terkait.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini